Follow Us

youtube_channeltwitter

Kantor Gubernur Ambruk Hingga 16.000 Warga Mengungsi, Ini Penyebab Gempa Majene Timbulkan Efek yang Begitu Parah

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 15 Januari 2021 | 14:18
Gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat.
Tangkap Layar DailyMail

Gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat.

Gempa yang saat ini dianggap sebagai gempa utama ini memiliki episenter yang tidak begitu jauh daripada gempa pertama yaitu pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT, tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 kilometer arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Dijelaskan Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, baik gempa signifikan ke-1 dan ke-2 yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal eartquake.

Baca Juga: Blak-blakan Akui Sebagai Anak PKI, Anggota DPR Ini Tolak Divaksin Covid-19, Berikut Sepak Terjangnya

Gempa jenis kerak dangkal ini terjadi diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.

"Kemarin itu dipandang sebagai gempa pendahuluan atau pembuka, yang tadi itu (dini hari-gempa kedua) harapan kita adalah sudah maksimal, sudah (gempa bumi) utama," kata Daryono dalam konferensi pers daring bertajuk Updating Informasi Gempa Signifikan yang Terjadi Beberapa Waktu Lalu, Jumat (15/1/2021).

Berdasarkan hasil monitoring BMKG sejak pukul 13.35 WIB, Kamis (14/1/2021) hingga pagi tadi pukul 06.00 WIB, Jumat (15/1/2021) menunjukkan bahwa telah terjadi gempa sebanyak 28 kali.

Baca Juga: Beredar Video Detik-detik Suasana Kabin Sriwijaya Air SJ 182 Sebelum Jatuh, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya yang Terjadi

Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD SUlawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut.
ANTARA FOTO/AKBAR TADO via Kompas.com

Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD SUlawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut.

Disampaikan pula bahwa BMKG akan terus memantau aktivitas gempa yang terjadi dan dilaporkan masyarakat.

"Untuk sementara saat ini, gempa yang terjadi pada pagi dini hari tadi statusnya sebagai gempa utama (mainshocks), semoga status ini tidak berubah dan justru akan meluruh, melemah hanya terjadi gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan yang terus mengecil dan kembali stabil," ujarnya.

Akan tetapi, masyarakat tetap perlu mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).

Baca Juga: Promo Diskon Gila-gilaan Saat Pandemi Makin Parah, Waterboom Lippo Cikarang Malah Bikin Geram, Ridwan Kamil Terpaksa Ambil Tindakan Tegas

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 9

Latest

Popular

x