Mekanisme sesar naik ini mirip dengan pembangkit gempa Lombok 2018, di mana bidang sesarnya membentuk kemiringan ke bawah daratan Majene.
Baca Juga: Terungkap, Otoritas Amerika Sebut Bahaya Ini Bila Boeing 737 Disimpan Lama
Sesar naik Mamuju ini tercatat memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 mm per tahun, sehingga sesar ini harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.
Dua kali gempa bumi bermagnitudo diatas M 5,0 mengguncang wilayah Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah 28 kali susulan dan menyebabkan kerusakan hingga korban jiwa.
Disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono bahwa kedua gempa ini memiliki keterkaitan dan termasuk gempa merusak.
Sebagai informasi, wilayah Majene diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo M 5,9 pada pukul 13.35 WIB, Kamis (14/1/2021).
Episenter gempa pertama ini terjadi di koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT, atau lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer.
Daryono menyebutkan gempa pertama ini adalah gempa pendahuluan atau foreshock.

Petugas Basarnas sedang mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan sebagai dampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Sementara itu, gempa kedua terjadi dini hari tadi pada pukul 01.28 WIB, Jumat (15/1/2021) dengan magnitudo M 6,2.