“Lama menunggu untuk terbang. Sekitar pukul 18.30 pramugari menginstruksikan kami seluruh penumpang harus keluar pesawat,” lanjutnya.
Singkat cerita, diiringi komplain sejumlah pelanggan, kue bolu beserta air putih pun dibagi-bagikan. Tak ada istilah pelanggan adalah raja. Dibagikan seperti sedang bagi sembako seraya menunjukkan kupon (boarding pass).
Front desk di Gate 4 menyebut, pesawat Sriwijaya Air yang lain sedang disiapkan. Singkat cerita, SJ-182 yang telah bertukar pesawat take off pada pukul 20.12 WIB.
Dalam penerbangan, dibagikan lagi kue plus air mineral. Pengganjal perut makan malam yang super terlambat.
Meski telah tiba di Pontianak, si sumber mempertanyakan tanggung jawab dari maskapai yang hanya menyerahkannya kepada dua kue dan dua air mineral itu.
“Dan yang lebih penting, dengan alasan apa menahan penumpang di dalam pesawat sampai satu jam?” sesalnya.
Menurutnya, tanggung jawab ini penting agar kejadian serupa yang merugikan konsumen tidak terulang pada konsumen-konsumen berikutnya.
“Apalagi kalau penumpang telat, tak ada ampun ditinggal. Giliran dia telat cuma dikasih roti secuil,” cetusnya.
Menjawab permintaan konfirmasi koran ini, Manager Sriwijaya Air Area Pontianak, Iwan Soewono, menyatakan delay yang terjadi ini merupakan insiden yang tidak disengaja pihaknya.