Follow Us

Bak Habis Manis Sepah Dibuang, Dulu Kompak Serang Jokowi, Kini Prabowo Diam Seribu Bahasa Saat FPI Disebut Organisasi Terlarang

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 03 Januari 2021 | 10:26
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Habib Rizieq Shihab.
dok. Google

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Habib Rizieq Shihab.

Fotokita.net - Habis manis sepah dibuang, dulu kompak serang Jokowi, kini Prabowo diam seribu bahasa saat FPI disebut organisasi terlarang.

Salah satu organisasi yang oleh sebagian pihak dianggap sebagai kelompok dengan rekam jejak aksi intoleran, Front Pembela Islam (FPI) dilarang keberadaannya oleh pemerintah.

Dasarnya, karena FPI tak lagi memiliki surat keterangan terdaftar (SKT) ormas, kerap melakukan sweeping yang meresahkan, keterlibatan sejumlah anggotanya dalam tindak pidana dan tindak pidana terorisme.

Baca Juga: Dikenal Sosok Sederhana dan Penyabar, Pemakaman Habib Kharismatik Ini Picu Kerumunan Warga Hingga Diselidiki Polisi, Ada Jerat Hukum?

Salah satu Anggota Fraksi Partai Gerindra di DPR Habiburokhman sempat mempertanyakan mekanisme pelarangan FPI itu, apakah sesuai aturan atau tidak.

"Kami mempertanyakan apakah pembubaran FPI ini sudah dilakukan sesuai mekanisme UU Ormas, khususnya Pasal 61, yang harus melalui proses peringatan tertulis, penghentian kegiatan, dan pencabutan status badan hukum," sebut Habiburokhman dalam keterangannya kepada wartawan.

Selain Habiburokhman, Waketum Partai Gerindra, Fadli Zon juga menyoroti keputusan pelarangan FPI oleh pemerintah.

Baca Juga: Hore! Gaji PNS Naik Drastis Tahun Depan, Ini Besaran Pendapatan ASN yang Dirombak, Minimal Bawa Pulang Rp 10 Juta Tiap Bulan

"Sebuah pelarangan organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme. Ini pembunuhan terhadap demokrasi dan telah menyelewengkan konstitusi," kata Fadli Zon di Twitter-nya, Rabu (30/12/2020).

Partai Gerindra dan FPI sendiri diketahui sempat 'berkoalisi' pada Pilpres 2019 untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun usai Pilpres, kedua pihak berpisah jalan.

Gerindra malah bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin, dan bahkan Prabowo menerima tawaran menjadi Menteri Pertahanan.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest