Aa Gym tercatat menerima 1.200 undangan untuk menjadi pembicara setiap bulannya.
Usaha lainnya yang ia miliki adalah penyiaran radio, studio mini televisi, dan usaha media lainnya termasuk kantor situs-situs web, koperasi supermarket, masjid dan pesantren berkapasitas 500 santri, dua panti asuhan, rumah persinggahan untuk menampung pengunjung yang datang, serta penyelenggaraan seminar-seminar pelatihan manajemen.
Ulil Abshar-Abdalla dari Jaringan Islam Liberal menjulukinya "Layaknya Britney Spears dalam Islam", bahkan Majalah Time pernah mempertanyakan apakah ia hanya pedagang yang menggunakan agama sebagai alat untuk menarik keuntungan, dan Solahuddin Wahid dari NU berpendapat bahwa kekuatan Aa Gym terletak pada ketulusannya.
Pada tahun 2004, Aa Gym membawakan program bertemakan politik berjudul Ada Aa Gym di RCTI berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu 2004.
KH Abdullah Gymnastiar atau yang biasa disapa Aa Gym menyebut tulisan dirinya yang tersebar di WhatsApp Group terkait dengan boleh mengucapkan selamat Natal adalah tidak benar.
Klarifikasi terhadap tulisan tentang Natal tersebut diunggah Aa Gym di akun Instagram miliknya @aagym
"KLARIFIKASI - PESAN WHATSAPP KH.ABDULLAH GYMNASTIAR YANG TERSEBAR. Kepada semua sahabatku Bila mendapatkan tulisan atas nama aagym / Abdullah Gymnastiar. Silakan cek di media sosial aa yaa..Sebagai media resmi dari aa," tulis AA Gym.
"Terimakasih sahabatku sekalian. Semoga kita semua terpelihara dari kebohongan sekecil apapun," tulisnya lagi.