Follow Us

Diborong Indonesia Hingga Bikin Bangga Jokowi, WHO Ungkap Data Mengejutkan Soal Vaksin Sinovac dari China

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 19 Desember 2020 | 18:02
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN pr
ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO

Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN pr

Baca Juga: Mohon Maaf, Cuma 4 Kelompok Ini yang Boleh Terima Suntikan Pertama Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac China, Begini Penjelasannya

Sub-unit protein: Ini menggunakan bagian dari virus, dalam hal ini, komponen protein, untuk membuat vaksin. Vaksin ini dapat diberikan kepada hampir semua orang yang membutuhkannya, termasuk orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan masalah kesehatan jangka panjang karena tidak membahayakan sistem kekebalan.

Virus yang dilemahkan: Vaksin jenis ini menggunakan bagian virus yang sudah tidak aktif, tetapi menyebabkan penyakit. Vaksin ini biasanya tidak memberikan tingkat kekebalan yang sama dengan vaksin hidup. Suntikan booster di kemudian hari mungkin diperlukan untuk menjaga kekebalan.

Partikel mirip virus: Vaksin jenis ini mengandung molekul yang menyerupai virus tetapi tidak menular dan, oleh karena itu, tidak berbahaya. VLP telah menjadi cara yang efektif untuk membuat vaksin melawan penyakit seperti human papillomavirus (HPV), hepatitis dan malaria.

Baca Juga: Ditetapkan Buat Vaksinasi di Indonesia, Berikut Penjelasan 6 Vaksin Covid-19, Siap Digunakan Bulan Ini?

Uji Coba di Seluruh Dunia

Menurut London School of Hygiene and Tropical Medicine, ada 11 jenis vaksin berbeda untuk COVID-19 di seluruh dunia yang diuji pada manusia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 150 vaksin yang sedang dikembangkan untuk COVID-19.

Beberapa vaksin semakin dekat untuk dirilis saat melewati fase ketiga uji coba pada manusia.

Baca Juga: Ucapkan Kata Terakhir di Depan Kamera Video, Komedian Sebut Hal Ini Sebelum Meninggal Karena Covid-19

Menurut kepala ilmuwan WHO, Dr Soumya Swaminathan, uji coba tahap pertama pada manusia biasanya dilakukan pada 30 hingga 50 orang untuk memastikan vaksin tersebut aman dan tidak memiliki efek samping yang tidak terduga.

Tahap dua melibatkan uji coba yang lebih besar yang mulai melihat imunogenisitas vaksin, yaitu apakah vaksin tersebut memunculkan respons imun yang diperlukan.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest