Fotokita.net - Akui kekalahan dari menantu Jokowi, petahana Pilkada Medan buka suara di depan media: banyak invisible hand yang ikut bermain.
Pemungutan suara Pilkada Kota Medan 2020 telah selesai Rabu (9/12/2020) kemarin.
Berdasarkan hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei, pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman dinyatakan unggul dari pesaingnya Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.
Menanggapi hasil itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyatakan bahwa pasangan Bobby-Aulia merupakan sosok yang benar-benar diinginkan mayoritas rakyat untuk memimpin Kota Medan.
Sehingga, baik Bobby dan Aulia nantinya harus bisa menjalankan amanah rakyat, bekerja keras melakukan yang terbaik untuk kemajuan Kota Medan.
"Rakyat kan sudah memilih dia (Bobby) menjadi Wali Kota Medan. Berarti rakyat Kota Medan, ya harus berdoa dan bersama-sama untuk membangun Kota Medan," kata Edy di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Kamis (10/12/2020).
Edy pun memastikan, nantinya ketika keduanya dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, tidak akan ada kendala komunikasi atau silang pendapat antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota ke depannya, meski diketahui Bobby merupakan menantu dari Presiden RI, Joko Widodo.
Menurut mantan Pangkostrad tersebut, baik Pemprov Sumut maupun Pemko Medan mempunyai visi dan misi yang sama sebagai pemerintahan, yakni melakukan pembangunan dan menyejahterahkan rakyat.
"Sekarang bukan persoalan dia (Bobby) itu menantu atau bukan menantu presiden. Persoalannya adalah dia ini kan sah apabila kalian tanya ketika dia dilantik. Sah dari segi hukum, dari persyaratan administrasi dia oke, dari segi pemilihan oke, tidak ada cacat, dia menang," ungkapnya.
"Soal kelola pemerintahan itu tidak ada masalah. Sudah ada administrasi yang harus dikerjakannnya. Semua punya jobs description yang jelas. Bekerja untuk kepentingan rakyat," ucapnya.
Sementara itu, meski hasil hitung cepat menyatakan Bobby-Aulia memeroleh persentase suara terbanyak, namun pemenang Pilkada Kota Medan berdasarkan jadwal tahapan dari KPU secara resmi akan diumumkan pada 13-17 Desember 2020 mendatang.
Hasil Sirekap KPU
Pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman unggul dengan perolehan suara 52,5 persen dalam perhitungan sementara Sirekap di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (10/12/2020).
Penelusuran tribunmedan.id dari situs resmi https://pilkada2020.kpu.go.id hingga pukul 15.21 WIB, pasangan Bobby-Aulia unggul dengan persentase 52,5 persen dari petahana Akhyar-Salman yang memperoleh 47,5 persen.
Bobby-Aulia sementara unggul 5 persen suara dari Akhyar-Salman.
Bobby-Aulia memperoleh 132.940 suara, sementara Akhyar-Salman memperoleh 120.382 suara.
Hasil tersebut berdasarkan data yang masuk 34,79 persen atau 1.497 dari total 4.303 TPS yang ada.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, Nana Miranti menyebutkan untuk real count Kota Medan saat ini berlangsung di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 21 kecamatan Medan.
"Hingga siang ini kita sudah menerima data 1.334 TPS dari total 4.303 TPS," tuturnya saat dikonfirmasi.

Menantu Presiden Jokowi Bobby Nasution saat riding bareng naik Vespa
Usai perhelatan Pilkada Medan, Rabu (9/12/2020) kemarin, pasangan calon Akhyar-Salman akhirnya mengklaim hasil perhitungan suara.
Akhyar didampingi Salman dan tim pemenangan mengatakan adanya peran tangan tak terlihat atau invisible hand yang bermain di Pilkada Medan.
"Kemudian dari pada itu kami juga menyatakan banyak invisible hand yang ikut bermain dalam Pilkada Kota Medan ini. Kami juga tidak dapat menyatakan secara eksplisit," ujarnya saat temu pers di posko pemenangan Akhyar-Salman, Jalan Sudirman, Kamis (10/12/2020).
Akhyar menuturkan peran invisible hand ini sangat kuat dan berpengaruh di Pilkada Kota Medan.
"Tapi kami dapat merasakan invisible hand itu sangat berpengaruh sangat penuh bermain di dalam Pilkada Kota Medan ini."
"Untuk itu sekali lagi kepada seluruh relawan dengan semangat tinggi, heroik, ingin memperjuangkan Akhyar-Salman. Tapi ternyata perjuangan kita hanya sebatas 48 persen," katanya.
Calon petahana ini juga mengungkapkan apresiasi terhadap para relawan yang tetap mau berjuang di tengah keterbatasan logistik yang dialami timnya.
"Kami berjuang dengan keterbatasan logistik. Untuk itu kami memohon maaf kepada para relawan jika harus mempersiapkan sendiri logistiknya. Kami sangat berterima kasih atas bantuan semuanya semoga ini menjadi amal bagi kita semua, amal jariyah bagi kita," tuturnya.
Bagi dia, ini merupakan perjuangan yang luar biasa karena dengan segala keterbatasan pihaknya bisa meraup suara hampir 50 persen dari total pemilih.
"Ini sebuah perjuangan yang sangat luar biasa. Kita berjuang dengan keterbatasan yang sangat luar biasa. Untuk itu sekali lagi Akhyar-Salman mengucapkan banyak terima kasih. Dan kami memohon maaf jika ada perkataan atau sikap kami yang kurang berkenan," pungkasnya.
(TribunMedan.com)