Ijeck yang menjabat Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumut melantik Bobby sebagai relawan PMI Kota Medan.
"Bobby Nasution adalah keluarga besar PMI Medan, dan kita doakan Insyaallah menjadi Wali Kota Medan. Saya sejak lama kenal Bobby dengan almarhum ayahnya. Bobby hadir ini memang waktu yang tepat. Bukan hanya karena mau jadi wali kota," tutur Ijeck dalam acara tersebut.
Doa Ijeck pun jadi sorotan Bawaslu Sumatera Utara. Ucapan itu berpotensi melanggar aturan karena disampaikan saat hari kerja. Artinya, status wakil gubernur masih melekat, meski Ijeck hadir sebagai pimpinan PMI.
Kubu lawan, yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi lantas melaporkan dua kepala daerah tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Kasus Ijeck lalu dilimpahkan ke Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang didalamnya terdiri dari Bawaslu, Kejaksaan dan kepolisian. Namun, Ijeck sudah dua kali mangkir dari pemeriksaan.
Kasus Ijeck bisa jadi bakal dihentikan jika rapat pleno Gakkumdu memutuskan demikian.
Terbaru, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Bupati Tapanuli Tengah Ahmad Sibarani menyatakan dukungannya secara blak-blakan kepada Bobby Nasution.
Kasus bermula ketika Ahmad Sibarani menghadiri acara deklarasi dukungan alim ulama, ustaz dan penyuluh agama se-Kota Medan kepada Bobby Afif Nasution - Aulia Rahman di Aula Quba Asrama Haji Medan pada 25 Oktober.