Pandai Kecoh Aparat Gabungan di Dalam Hutan, Ini Alasan Teroris Ali Kalora dan MIT Sulit Ditumpas Hingga Diburu Pasukan Intai Kebanggaan TNI

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 03 Desember 2020 | 11:17
 
Pasukan elite TNI AD Tontaipur
via TribunJambi.com
via TribunJambi.com

Pasukan elite TNI AD Tontaipur

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sementara itu, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengatakan, kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso selama ini bertahan hidup dengan merampas makanan penduduk di sekitar Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Menurut Awi, kelompok ini langsung kembali masuk ke dalam hutan menuju pegunungan, setelah merampas bahan makanan penduduk.

Aksi ini diduga terus dilakukan berulang kali.

Baca Juga: Usai Tambah Hari Libur Nasional di Bulan Desember, Pemerintah Revisi Libur Panjang Akhir Tahun 2020, Ini Jadwal Terbarunya

"Sementara ini yang kita ketahui bersama, bahwasanya mereka untuk bertahan hidup dengan turun ke desa ke kampung meminta makanan," ungkap Brigjen Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (2/12/2020).

Awi menyampaikan, kelompok Ali Kalora Cs ini tidak tinggal menetap di suatu tempat atau daerah dengan tempo waktu yang lama.

Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. Kekejian Ali Kalora terungkap setelah diduga memenggal 4 kepala warga dan membakar 7 rumah bersama kelompoknya.
Istimewa

Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. Kekejian Ali Kalora terungkap setelah diduga memenggal 4 kepala warga dan membakar 7 rumah bersama kelompoknya.

Hal inilah yang membuat Satgas Tinombala kerap kesulitan mencari kelompok ini di dalam hutan.

"Karena memang dia bergerak terus, sementara sebenarnya kan istilah kami itu mereka sudah terdesak ini."

"Karena apa? Kehabisan bekal sehingga yang terjadi, dia meneror masyarakat meminta makan."

"Dan terakhir merampok dengan kekerasan atau pembunuhan."

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular