Di Australia, tabloid Daily Telegraph yang dimiliki oleh taipan media Rupert Murdoch juga berfokus pada pembangkangan yang digelorakan Trump (terhadap hasil pemilihan) dan mendeskripsikan Trump sebagai sosok yang 'penuh amarah'.
Sementara itu, media terkemuka di Brasil melaporkan kekalahan Trump dengan mengaitkan atau menyindir pemimpin tertinggi mereka sendiri, Jair Bolsonaro yang sering kali menolak fakta berbasis saintifik.

Surat kabar hari ini dipajang dengan sebagian besar halaman depan mengacu pada pemilihan AS di London, Jumat, 6 November 2020.
"Kekalahan Trump menghukum serangan terhadap peradaban, itu adalah pelajaran bagi Bolsonaro," tulis Folha de Sao Paulo salah satu surat kabar harian utama di Brasil.
"Semoga para pemimpin Brasil menangkap semangat zaman atau mati seperti Trump, yang sudah terlambat meninggalkannya "Semoga para pemimpin Brasil menangkap semangat zaman - atau mati, terlambat seperti Trump."
Sementara media El Mundo, sayap kanan-tengah Spanyol mengucapkan ucapan selamat kepada Biden sebagai selamat tinggal kepada populisme Trump dan menggambarkan sosok Harris sebagai simbol pembaruan.
Di Swedia, media terbesarnya Dagens Nyheter menulis judul opini-editorial dengan mengatakan 'Kemenangan yang pahit, Biden akan berjuang menyembuhkan AS'.
Media itu menggambarkan sumpah Biden untuk mengembalikan AS secara normal sebagai 'misi yang mustahil'.
"Hasil pemilihan menunjukkan negara yang terpecah belah, dan akan sulit bagi Biden untuk melaksanakan program reformasi yang telah dia janjikan kepada para pemilihnya," tulis media itu.