Pun bila dijelek-jelekkan, Tomy Winata mengatakan itu berarti dirinya diperhitungkan.
"Ya saya hanya apa pun yang orang tuduhkan, saya hanya menikmati kita diperhitungkan.
Saking diperhitungkannya, maka segala macam hal yang bisa ditempelin ke kita tempelin aja Pak, dan saya pikir itu semua harus saya hadapi dengan tegar karena saya selalu menikmati. Kalau masih diisukan berarti masih diingat, kalau dijelekin berarti diperhitungkan," kata Tomy Winata.
"Coba bayangin, kalau TW tidak pernah dijelekin, mungkin saya hari ini gak sematang ini.
Kalau TW nggak pernah digebukin mungkin juga nggak sematang ini, dan kalau orang tidak melihat cerita saya kontroversial mungkin Bang Karni pun tidak ketemu saya sekarang," kata Tomy Winata ke Karni Ilyas.
Riwayat Karier
Pada 1972, ketika usianya baru 15 tahun, Tomy Winata dikenalkan dengan seorang pejabat militer di Singkawang.
Setelah perkenalan itu, Tomy Winata kemudian mendapat proyek untuk membangun kantor Koramil di Singkawang.
Selain itu, Tomy Winata juga menjadi penyalur barang ke tangsi-tangsi tentara di Indonesia.
Tomy Winata pernah mendapat proyek dari militer di Papua, Makassar, dan Ambon.
Di Papua, Tomy Winata berkenalan dengan Yorrys Raweyai.