Follow Us

Terlilit Utang China, Australia Meradang Pengaruhnya Mulai Diambil Alih di Timor Leste, Tapi Enggan Bantu Rakyat Bumi Lorosae

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 27 September 2020 | 08:55
Di Sulilarang, Distrik Maliana, Timor Leste warga mengeruk tanah kering untuk diolah menjadi garam.
Yunaidi Joepoet

Di Sulilarang, Distrik Maliana, Timor Leste warga mengeruk tanah kering untuk diolah menjadi garam.

Hal itu dilakukan jika tidak mendapat pendanaan dari negara lain atau sektor swasta.

Baca Juga: Kabar Baik Buat PNS, Pemerintah Sengaja Ubah Aturan Ini Agar ASN Bisa Cuti di Luar Cuti Bersama 2021, Begini Rinciannya

Pemilihan legislatif Timor Leste 2017
New Mandala

Pemilihan legislatif Timor Leste 2017

Ini menjadi perhatian khusus, karena sekitar 90% anggaran tahunan Timor Leste didanai oleh perminyakan dan pada gilirannya memperoleh pendapatan dari ladang Bayu-Undan.

Tetapi Bayu-Undan semakin berkurang dan diperkirakan tahun 2030 ladang itu akan mengering, dan membuat keuangan publiknya berada di bawah tekanan eksistensial.

China bisa menjadi satu-satunya pilihan yang mungkin diambil oleh Timor Leste, meskipun langkah ini dinilai sangat mengkhawatirkan.

Fidelis Magelhaens, Menteri Reformasi Legislatif dan Urusan Parlemen dan pejabat Menteri Urusan Ekonomi, mengatakan, "negaranya siap menyambut semua pihak yang datang, untuk proyek Tasi Mane."

Baca Juga: Dulu Jadi Raja dalam Sederet Film Laga, Kondisi Terkini 3 Aktor Kondang Ini Bikin Sedih, Ada yang Harus Pakai Kursi Roda

"Mengenai China, tentu saja dia bisa menjadi mitra, tetapi keputusan diambil didasarkan pada keuntungan finansial," katanya.

Ditanya soal apakah prihatin dengan pengaruh China, mereka mengatakan, "Perhatian utama adalah keuntungan politik dan sosial di Timor Leste."

"Australia juga negara kaya, mereka harus berbuat banyak di Timor Leste," ungkapnya.

Ilustrasi Timor Leste
via Kompas.com

Ilustrasi Timor Leste

Editor : Fotokita

Latest