- Baik anak kandung maupun anak tiri, ayah selalu memperlakukan secara adil.
- Jangankan menunggu hingga larut, tidak tidur pun ibu pasti akan melakukannya.
- Bukan hanya ibu yang selalu berusaha sekuat tenaga mendidikmu, melainkan ayah juga selalu berada di belakangmu.
- Entah digoreng entah direbus, ubi tetap menjadi makanan favoritku.
- Ayah selalu berusaha sedemikian rupa sehingga kita tidak pernah kelaparan.
- Jika aku bisa memutar waktu, maka semua kesalahanku di masa lampau akan kuperbaiki.
- Meskipun aku sering membantah, ayah dan ibu tidak pernah marah kepadaku.
- Rani memukul Toni karena menghinanya di depan teman-temannya.
- Saya rajin belajar supaya kedua orang tuaku merasa senang.
- Rizki membanting semua barang seolah-olah sedang kerasukan setan.
- Ayah mencuci motor dan menyiram tanaman.
- Ibu ingin marah tetapi selalu ditahan.
- Kau boleh tinggal di sini atau pergi semaumu.
- Pak Budi orang yang sangat rendah hati. Sebaliknya Bu Budi orangnya sangat sombong.
- Laura anak yang sangat popular di sekolahnya. Sayangnya ia sangat sombong dengan segala kemewahannya.
- Ibu merelakan semua perhiasan untuk biaya kuliah adik. Tak hanya itu, sertifikat rumah pun rela ibu jual.
- Ibu tidak pernah mengadukanmu ke Ayah. Malahan ibu yang selalu membelamu mati-matian.
- Aku tidak akan pernah datang seumpama kau melarangku.
- Ibu selalu membawakan Rina bekal sekalipun ayah selalu memberi uang saku lebih.
- Kakak mengatakan bahwa ia akan melanjutkan sekolah di Australia.
- Ayah memang lebih sering memarahimu. Sebenarnya beliau sangat menyayangimu.
- Raffi sangat menjauhi buah rambutan. Bahkan ia memilih lari ketika ada yang membawa buah itu mendekatinya.
- Pak Rahmat selalu saja memarahi orang. Akibatnya orang-orang tidak suka berada di dekatnya.
- Ibu selalu menuruti kemauan Aldi. Meskipun begitu Aldi tidak pernah berkata lembut terhadap ibu.
- Rani mempersiapkan bahan membuat kue pancong. Setelah itu ia mulai membuat adonan.
- Rani belajar dengan giat agar diterima di fakultas kedokteran UGM.
- Ayah bekerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
- Ibu memarahiku karena aku tidak pernah mendengarkan kata ayah.
- Ayah menyuruhku pergi dari rumah supaya aku belajar mandiri.
- Sekolah itu ditutup sebab ada permasalahan sengketa lahan.
- Sampah dibiarkan menumpuk di air sungai sehingga menyebabkan biota sungai musnah.
- Lintah akan menghisap darah mangsanya sampai ia merasa puas.
- Ikan remoran selalu mengikuti hiu supaya dirinya merasa aman.
- Perkataan Anton terhadap ibunya seperti petir di siang bolong.
- Doni bertingkah seolah-olah dirinya yang paling benar.
- Perkataannya laksana seorang pujangga yang haus akan cinta.
- Menasehati Angel ibarat mengukir di atas air.
- Ayah menggeluti dunia boga sejak masih remaja.
- Aku sedang bersantai di kamar ketika terdengar ada suara ledakan.
- Para petani merasa senang setelah hasil panennya laku keras di pasaran.
- Aku akan pulang jika memang mereka menginginkanku.
- Semakin tua semakin menjadi kegilaannya terhadap perempuan.
- Baik laki-laki maupun perempuan tidak ada perbedaan dalam mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
- Walaupun hujan lebat, ayah tetap rela menjemputku dari sekolah.
- Unta bertahan di gurun pasir dengan kantong air di tubuhnya.
(Bobo.ID/DosenBahasa.com)