Fotokita.net - Ahok usul bubarkan Kementerian BUMN karena alasan ini, anak buah Prabowo langsung minta Jokowi copot komut Pertamina, bikin gaduh.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku akan berupaya membuat PT Pertamina (Persero) semakin transparan. Dia tak ingin ada lagi yang ditutup-tutupi.
“Saya katakan enggak ada rahasia di sini (Pertamina), semua terbuka. Nah, ini yang kita lakukan sekarang.
Dan yang paling penting bagi saya, insan Pertamina harus yakin atas Pertamina, harus memiliki Pertamina,” kata Ahok setelah ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, dirinya ditempatkan di Pertamina agar perusahaan tersebut lebih baik ke depannya.
Atas dasar itu, dia mengingatkan agar jangan ada lagi orang yang berniat ingin merusak perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut.
“Kan saya ditaruh di sini untuk menyelamatkan uang Pertamina. Saya digaji untuk menyelamatkan uang Pertamina.
Ya sudah, saya akan berupaya untuk lakukan. Walaupun kalian bisa main politik macam-macam, saya kan orang politik, main politik sama saya mah sudah biasa,” ucap dia.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengusulkan agar Kementerian BUMN dibubarkan saja.
Menurut dia, banyak tata kelola perusahaan negara selama ini tidak efisien.
Pria yang kini akrab disapa BTP ini menuturkan, tata kelola yang buruk ini juga dirasakannya langsung setelah masuk dalam lingkaran BUMN, atau setelah ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Dia mengusulkan, ratusan BUMN yang ada saat ini lebih baik dikelola dengan benar-benar profesional dan jauh dari kepentingan politis. Indonesia bisa meniru apa yang dilakukan pemerintah Singapura dengan membentuk Temasek.
"Harusnya Kementerian BUMN dibubarkan. Kita membangun semacam Temasek, semacam Indonesia Incorporation," ucap Ahok seperti dikutip dari tayangan yang diunggah akun Youtube POIN seperti dilihat pada Rabu (16/9/2020).
Dia mencontohkan, di Pertamina saja, jabatan direksi maupun komisaris sangat kental dengan lobi-lobi politis dan bagi-bagi jabatan.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok.
Ahok mengklaim, dirinya juga tak hanya duduk manis saja dengan jabatan Komut Pertamina. Dia merasa terpanggil untuk melakukan perbaikan.
Salah satunya mengusulkan jabatan lewat lelang terbuka.
Menurut Ahok, Indonesia membutuhkan lebih banyak pekerja yang bekerja secara jujur untuk disebar di perusahaan-perusahaan BUMN seperti Pertamina.
"Yang utama adalah jujur karena kejujuran dan loyalitas itu tidak ada sekolahnya. Kalau kamu punya itu, kamu sampai tua pun tidak mungkin suci.
Kita berdoalah supaya di Indonesia itu ladangnya bisa siap untuk benih-benih baik ditaburkan," tutur Ahok.
Gaji besar di Pertamina
Banyak praktik tata kelola Pertamina yang menurutnya sangat tidak efisien. Mantan Bupati Belitung Timur ini menyinggung soal gaji di Pertamina yang menurutnya tidak masuk akal dalam pengelolaan perusahaan.
Dia mendapati, seorang pejabat Pertamina masih menerima fasilitas gaji besar meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatannya.
"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan anda kan.
Mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta. Dicopot, gak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," tukas Ahok.
Sementara itu, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir memecat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipecat dari jabatan Komisaris Utama Pertamina.
Pernyataan itu disampaikan Andre Rosiade melalui akun Twitter-nya, Selasa (15/9/2020).
Anak buah Ketum Gerindra Prabowo Subianto itu menulis Tweet tersebut setelah pernyataan Ahok yang membongkar aib Pertamina dan Peruri.
Dilansir dari Tribunnews.com, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan rasa kecewanya terhadap perusahan BUMN yakni Perum Percetakan Uang RI (Peruri).
Pasalnya, perusahan yang bergerak di bidang percetakan uang ini meminta uang sebesar Rp 500 miliar kepada Pertamina untuk proses paperless.
Hal itu disampaikan Ahok dalam cuplikan video yang diunggah oleh channel YouTube POIN pada Senin (14/8/2020).
"Sekarang saya lagi paksakan tanda tangan digital. Tapi Peruri gendeng juga. Masa minta Rp 500 miliar untuk proses peperless di kantor Pertamina. Itu BUMN juga," kata Ahok yang dikutip Tribunnews, Selasa (15/9/2020).
Menurut mantan Gubenur DKI Jakarta ini, apa yang dilakukan oleh Peruri kepada Pertamina tidak masuk akal.
Ahok bahkan menyindir Peruri akan 'tidur nyenyak' tanpa bekerja selama 10 tahun setelah mendapatkan uang Rp 500 miliar tersebut.
"Itu sama aja sudah dapat Pertamina tidak mau kerja lagi, tidur 10 tahun. Jadi ular sanca. Ular piton," jelas Ahok.
Tak hanya itu, Ahok juga mengaku sempat jengkel terhadap para direksi di perusahaan minyak itu.
Pasalnya, Ahok mendapati pergantian direktur tanpa memberikan sepengetahuan dirinya secara langsung.
Ia menilai, bahkan beberapa direksi Pertamina ada yang bermain aman dengan melobi menteri.
Hal itu masih disampaikan Ahook dalam cuplikan video yang diunggah oleh channel YouTube POIN pada Senin (14/8/2020).
"Ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya. Saya sempat marah-marah juga. Jadi direksi-direksi semua mainnya, lobinya ke menteri," kata Ahok.
Bahkan, ia menyebut jika para komisaris di BUMN sebagian adalah titipan dari para Kementerian.
"Komisaris pun rata-rata titipan dari kementerian-kementerian," tambahnya.
Demi menghalangi langkah tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku punya cara agar hal tersebut tidak terulang yakni dengan memangkas birokrasi di Pertamina.
Menurut Ahok, dengan begitu setiap insan Pertamina dapat memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki jabatan Senior Vice President (SVP).
"Saya potong jalur birokrasi mereka. Pertamina itu mau naik pangkat itu meski pakai Pertamina refund level," ucap Ahok.
"Jadi orang meski kerja sampe SVP itu sampai 20 tahunan ke atas. Saya potong sekarang. Semua mesti lelang terbuka," tegasnya.
Menanggapi sikap Ahok itu, anak buah Prabowo Subianto, Andre Rosiade malah meminta Jokowi dan Erick Thohir memecatnya.
Menurut Andre Rosiade mencopotan itu dikarenakan sikap Ahok itu menimbulkan kegaduhan.
Bahkan menurutnya, kinerja Ahok juga biasa-biasa saja.
"Pak Presiden @jokowi yg sy hormati, setelah melihat kinerja & perilaku saudara @basuki_btp sbg Komut @pertamina.
Sy usulkan ke pak @jokowi & pak Menteri @erickthohi utk mencopot saudara BTP dr jabatannya krn menimbulkan kegaduhan dan Kinerja yg bersangkutan juga biasa2 saja," tulisnya.
(Kompas.com/Tribunnews.com)