Follow Us

Bikin Bangga, Inilah Sosok 8 Anak Muda Indonesia yang Temukan Cadangan Migas Terbesar Turki Hingga Diminta Latih Orang Lokal

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 27 Agustus 2020 | 17:39
Ilustrasi sumur pengeboran minyak di lepas pantai
ytimg

Ilustrasi sumur pengeboran minyak di lepas pantai

Fotokita.net - Di balik penemuan cadangan migas terbesar dalam sejarah Turki, ternyata 8 anak muda Indonesia ini ikut andil dalam upaya itu. Mereka juga diminta melatih orang lokal.

Sebesar 320 miliar meter kubik cadangan gas alam ditemukan di sumur Tuna-1 sekitar 100 mil laut di pantai utara Turki di Laut Hitam.

Cadangan gas alam di sumur Tuna-1 diberi nama Ladang Gas Sakarya sesuai nama Provinsi Turki di dekat lokasi penemuan tersebut.

Ladang Gas Sakarya diharapkan dapat beroperasi dan siap digunakan untuk kebutuhan publik pada tahun 2023 bersamaan dengan hari jadi Republik Turki ke-100.

Baca Juga: Kabar Gembira Buat Guru, Mendikbud Nadiem Makarim Alihkan Dana Ini untuk Bantuan Pulsa Pengajar di Sekolah

Berlayar pada 29 Mei 2020 dari Istanbul, delapan WNI yang bekerja di Kapal Pengebor Minyak Fatih milik Turki, turut terlibat dalam penemuan cadangan energi terbesar dalam sejarah Turki.

Penemuan itu pun telah diumumkan langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 21 Agustus 2020 sebagai salah satu capaian di tengah upaya Turki mengurangi ketergantungan energi dari negara lain.

Baca Juga: Kabar Gembira Buat Pesantren, Pemerintah Gelontorkan Bantuan Rp 2,5 Triliun untuk Lembaga Pendidikan Islam, Begini Cara dan Syarat Pencairannya

Pemerintah Truki juga nantinya berharap menjadi salah satu eksportir energi di dunia. Presiden Erdogan memberikan selamat bagi para pejabat dan pekerja yang telah membantu tercapainya penemuan bersejarah ini.

Kapal Pengebor Fatih merupakan kapal pengebor nasional Turki yang juga mempekerjakan tenaga ahli dari berbagai negara sahabat, salah satunya Indonesia.

"Tak banyak yang berpengalaman di bidang wireline drilling, itulah kenapa kami dipekerjakan di sini dan melat h tenaga lokal," kata Beni Kusuma Atmaja, 30 tahun, alumni Teknik Fisika ITB, insinyur dalam wireline drilling, teknik pengeboran ultra-dalam yang efisien dalam ekstraksi dari massa bebatuan dan penemuan migas.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest