Follow Us

Dibangun Sejak Soekarno Berkuasa, Gedung Kejaksaan Agung 2 Kali Alami Kebakaran, Penyebab yang Sama Jadi Biang Kerok

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 23 Agustus 2020 | 12:09
Kebakaran di Kejaksaan Agung RI
Garry Lotulung/Kompas.com

Kebakaran di Kejaksaan Agung RI

Jaksa Agung keenam,R Goenawan dilantik menjadi Menteri Jaksa Agung mulai periode 1959 sampai 1962.

Meski dahulu Kejaksaan Agung berada satu atap dengan MA, bahkan pernah sama-sama di bawah Departemen Kehakiman, gedung Kejaksaan Agung tidak menyatu dengan MA.

Gedung Kejaksaan Agung berada di belakang gedung MA, di sebelah Kementerian Keuangan sekarang dengan posisi menghadap Jalan Budi Utomo.

Baca Juga: IPW Sengaja Bocorkan Reshuffle Menteri ke Media, 2 Anak Buah Jokowi Kompak Kirim Sinyal Begini, Ikut Tergeser?

Kebakaran di Kejaksaan Agung RI
Garry Lotulung/Kompas.com

Kebakaran di Kejaksaan Agung RI

Mantan Jaksa Agung Muda Pembinaan Marthen Pongrekun mengatakan, saat dirinya baru diangkat menjadi jaksa, tahun 1964, gedung Kejaksaan Agung masih berada di Lapangan Banteng Timur.

Gedung tersebut menjadi tempat bekerja Marthen bersama mantan Jaksa Agung Singgih yang waktu masih menjabat Kepala Bagian.

“Memang Mahkamah Agung di situ, tapi tidak satu kantor dengan Kejaksaan Agung. Gedung MA dulunya di sebelah gedung Kementerian Keuangan sekarang. Di belakangnya ada bangunan kecil, model lama dan antik. Kami berkantor di gedung itu,” kata Marthen kepada hukumonline.

Bangunan kecil yang dimaksud Marthen sekarang telah berganti menjadi Gedung Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Hati-hati! 4 Negara ASEAN Laporkan Infeksi Virus Corona yang 10 Kali Lebih Menular, Indonesia?

Marthen mengaku, gedung Kejaksaan Agung di Lapangan Banteng Timur hanya dihuni sekitar 20 jaksa. Jumlah jaksa masih sangat sedikit, sehingga gedung berukuran kecil tidak menjadi masalah.

Seiring dengan berjalannya waktu, pembangunan gedung Kejaksaan Agung di Kebayoran Baru mulai dirintis. Marthen sempat ditugaskan ke Palu sebelum meletusnya Gerakan 30 September pada tahun 1965. Departemen Kejaksaan telah berganti pimpinan, dari Goenawan menjadi Kadaroesman kemudian Soegih Arto.

Editor : Fotokita

Latest