Follow Us

Armada Perangnya Siaga Perang dengan China, PM Jepang Shinzo Abe Mendadak Tak Bisa Bicara Hingga Harus Jalani Pemeriksaan Selama Berjam-jam, Terinfeksi Covid-19?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 18 Agustus 2020 | 11:59
Presiden Jokowi dan PM Jepang Shinzo Abe
Kompas.com

Presiden Jokowi dan PM Jepang Shinzo Abe

Fotokita.net - Di tengah wabah Covid-19 yang kembali melonjak, Jepang juga sedang mewaspadai gerakan militer China. Akibatnya, konflik wilayah perairan tak hanya terjadi Laut China Selatan, tetapi juga meluas ke Laut China Timur yang termasuk kawasan Samudera Pasifik.

Sengketa Jepang dan China bermula kawasan perairan yang membatasi kedua negara tetangga dekat itu, Laut China Timur. Di sana, Beijing dan Tokyo memperebutkan Pulau Senkaku, atau yang biasa disebut China sebagai Pulau Diaoyu.

China dilaporkan telah mengangkat larangan kapal China beroperasi di dekat pulau itu. Padahal pulau itu masih dalam kendali Jepang sepenuhnya.

Baca Juga: Pecah Perang? Berebut Wilayah di Laut China Selatan dengan Tiongkok, Hubungan Vietnam dan Malaysia Malah Kian Tegang Gegara Urusan Satu Ini

Oleh sebab itu tiba-tiba ada lusinan kapal ikan milik China beroperasi di perairan dekat pulau tersebut.

Hal tersebut membuat Jepang resah dan kesal, sedangkan China bersikeras Jepang tidak memiliki hak untuk mengusir kapal-kapal ikan itu pergi.

Mengutip South China Morning Post, Jepang harus menghadapi lusinan kapal ikan China yang melanggar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.

Baca Juga: Tiongkok Makin Bernafsu Kuasai Laut China Selatan, Kelompok Bajak Laut Malah Makin Beringas Tanpa Ada Perlawanan, Ternyata Begini Penjelasannya

Mereka telah peringatkan bahwa militer mereka siap untuk merespon intrusi apapun.

Jika Beijing bermain nakal dan mulai menambak ikan di dekat Pulau Senkaku/Pulau Diaoyu, maka tentunya ketegangan terkait kedaulatan kedua negara akan pecah.

Analis peringatkan Tokyo memiliki pilihan terbatas untuk merespon paling banyak 100 kapal, terutama jika kapal ikan itu didampingi oleh kapal penjaga pantai China.

Dilaporkan di koran Jepang Sankei, bahwa Beijing mengatakan kepada Tokyo pelarangan operasi kapal ikan China di perairan tersebut akan hangus pada 16 Agustus.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest