Follow Us

Disebut-sebut Bakal Kacaukan Pilpres Amerika, Negara Ini Langsung Terima Tawaran China Demi Lampiaskan Kebencian Pada Paman Sam

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 09 Agustus 2020 | 15:35
Ilustrasi Angkatan Laut China
Financial Times

Ilustrasi Angkatan Laut China

"China telah memperluas upaya pengaruhnya menjelang November 2020 untuk membentuk lingkungan kebijakan di Amerika Serikat, menekan para tokoh politik yang dipandangnya bertentangan dengan kepentingan China, dan menangkis serta melawan kritik terhadap China," katanya.

Di Rusia, intelijen AS menilai bahwa Kremlin "menggunakan berbagai tindakan terutama untuk merendahkan mantan Wakil Presiden Biden dan apa yang dilihatnya sebagai 'kemapanan' anti-Rusia."

Para pejabat Rusia "menyebarkan klaim tentang korupsi" untuk mencoba "merusak" Biden dan Partai Demokrat, kata pernyataan itu.

Baca Juga: Diprediksi Bakal Jadi Wuhan Gegara Banyaknya Kasus Covid-19, Kini Surabaya Masuk Zona Hijau, Risma Bongkar Rahasianya

"Beberapa pelaku yang terkait Kremlin juga berusaha untuk meningkatkan pencalonan Presiden Trump di media sosial dan televisi Rusia," katanya.

Pernyataan Evanina juga mengatakan bahwa Iran "berusaha untuk merusak institusi demokrasi AS, Presiden Trump, dan untuk memecah belah negara itu sebelum pemilu 2020."

Iran kemungkinan fokus pada operasi online, termasuk kampanye disinformasi media sosial dan menyebarkan konten anti-Amerika.

"Motivasi Teheran untuk melakukan kegiatan seperti itu, sebagian didorong oleh persepsi bahwa terpilihnya kembali Presiden Trump akan mengakibatkan berlanjutnya tekanan AS terhadap Iran dalam upaya untuk mendorong perubahan rezim."

China dan Iran menjadi sorotan setelah pembicaraan mereka tentang perjanjian kemitraan jangka panjang bahkan sebelum rinciannya muncul secara resmi.

Lampu hijau untuk negosiasi ini datang tak lama setelah finalisasi kesepakatan nuklir Iran pada 2016, ketika Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan bersejarah ke negara itu dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.

Saat itu, kedua negara mengeluarkan pernyataan untuk membuat kemitraan menjadi lebih formal.

Melansir ecfr.eu, Jumat (17/7/2020), menurut pejabat Iran, kemitraan tersebut telah disetujui oleh pemerintah Rouhani beberapa bulan lalu dan negosiasi lebih lanjut dengan China akan menyusul.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest