Dituding Israel Menimbun Amonium Nitrat Buat Jalankan Rencana Besar, Tapi Hezbollah Tak Bisa Berkelit dari Bukti-bukti Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 08 Agustus 2020 | 16:07
 
Petugas berjaga saat helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di Beirut, Lebanon Selasa (4/8/2020)
AFP/STR

Petugas berjaga saat helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di Beirut, Lebanon Selasa (4/8/2020)

Presiden Aoun, Jumat (7/8/2020), mengakui bahwa sistem yang ”lumpuh” perlu ”dipertimbangkan kembali”. Dia menjanjikan ”keadilan yang cepat” atas peristiwa tersebut.

Namun, dirinya menolak seruan luas untuk digelarnya penyelidikan internasional atas peristiwa itu.

Baca Juga: Belum Lagi Kering Tangis Akibat Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Beirut, Kini Lebanon Dihantam Masalah Baru yang Justru Luput dari Sorotan Dunia

Ia menilai masuknya pihak internasional justru akan membuyarkan upaya mencari kebenaran atas apa yang sesungguhnya terjadi dalam peristiwa itu.

”Ada dua kemungkinan skenario tentang apa yang terjadi: kelalaian atau campur tangan asing melalui rudal atau bom,” kata Aoun.

Pernyataan Aoun tersebut merupakan pernyataan pertama kali dari seorang pejabat tinggi Lebanon tentang kemungkinan serangan dalam peristiwa ledakan dahsyat di pelabuhan itu.

Apa yang memicu serta siapa yang bertanggung jawab atas penyimpanan besar-besaran bahan kimia tersebut hingga kini masih belum jelas.

Seorang pria yang terluka dibantu saat berjalan melewati puing-puing di distrik Gemmayzeh, Beirut, Lebanon, usai terjadinya ledakan susulan, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.

Seorang pria yang terluka dibantu saat berjalan melewati puing-puing di distrik Gemmayzeh, Beirut, Lebanon, usai terjadinya ledakan susulan, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.

Sejumlah pejabat Lebanon sebelumnya mengatakan adanya pekerjaan perbaikan gudang di kawasan pusat ledakan yang dimulai baru-baru ini sebelum peristiwa memilukan itu terjadi.

Seruan agar dilakukan penyidikan internasional itu dilontarkan oleh Kubu 14 Maret yang dikenal pro-Arab Saudi dan kontra Iran. Kubu 14 Maret itu terdiri dari Partai Al-Mostaqbal pimpinan Saad al-Hariri, Partai Sosialis Progresif yang berbasis massa kaum Druze pimpinan Walid Jumblatt, Partai Kekuatan Lebanon pimpinan Samir Geagea, Partai Kataeb pimpinan Sami Gemayel, dan Mufti Lebanon pimpinan Sheikh Abul Latif Derian.

Perlu diketahui, pemerintah baru Lebanon pimpinan PM Hassan Diab yang dibentuk pada Januari lalu ditengarai didominasi oleh Kubu 8 Maret.

Baca Juga: Terungkap, Pemilik Asli Amonium Nitrat yang Hancurkan Beirut, Pengirimnya Sudah Berikan Peringatan Serius Kepada Pemerintah Lebanon

Editor : Fotokita





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 9

Latest

Popular

x