Termasuk di dalamnya adalah Manajer Umum Pelabuhan Beirut Hassan Koraytem, pejabat bea cukai, dan insinyur pelabuhan lainnya.
Lusinan lainnya sedang diinterogasi oleh pengadilan militer Lebanon. Pengadilan berfokus pada pejabat administrasi dan keamanan di pelabuhan serta otoritas pemerintah yang mungkin telah mengabaikan peringatan tentang keberadaan bahan peledak di kawasan itu.Bank sentral Lebanon juga memerintahkan pembekuan aset milik tujuh pejabat pelabuhan dan bea cukai.
Namun, tindakan tersebut tidak meredam kemarahan warga di jalan-jalan Beirut. Dilaporkan terjadi bentrok antara puluhan demonstran dan pasukan keamanan yang menembakkan gas air mata pada Kamis (6/8/2020) malam.
Para sukarelawan yang membersihkan puing-puing akibat ledakan di sejumlah tempat dilaporkan mengusir dua menteri pemerintah yang mengunjungi sejumlah kawasan yang hancur.
Para sukarelawan meneriakkan slogan-slogan desakan agar para pejabat itu mundur dari jabatannya. (AFP/REUTERS)