Pelabuhan Beirut "Goa Ali Baba dan 40 Penyamun"
Sampai saat ini, penyebab ledakan amonium nitrat masih belum dapat dipastikan. Namun, banyak warga Lebanon dengan cepat memberi kesimpulan:
Kapal kargo amonium nitrat telah ditelantarkan dalam kondisi rusak akibat kelas politik pemerintahan mereka yang korup dan membuat para warga sangat "jijik" terhadap mereka.

Sebuah helikopter berusaha memadamkan api dalam ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon, pada 4 Agustus 2020.
Pelabuhan Beirut dijuluki "Goa Ali Baba dan 40 Penyamun" karena saking banyaknya jumlah uang yang "dicuri" dari sana selama beberapa dekade.
Tuduhan itu meliputi klaim bahwa miliaran dollar dalam pajak penerimaan tidak pernah mencapai kas negara karena adanya plot meremehkan impor serta tuduhan suap yang sistematis dan meluas untuk menghindari pembayaran pajak bea cukai.
"Beirut telah lenyap dan siapa pun yang memimpin negara itu dalam beberapa dekade terakhir tidak akan bisa lari kenyataan itu," ujar Rima Majed, seorang aktivis politik Lebanon sekaligus ahli sosiologi, dalam kicauannya di Twitter.
"Mereka adalah para kriminal dan ini ( ledakan Beirut) mungkin kejahatan terbesar mereka (dari yang terlampau banyak) sejauh ini," tandasnya.
Presiden Libanon Michel Aoun mengatakan tidak pernah menerima pengiriman amonium nitrat.
Namun, terungkap negara itu menyimpan amonium nitrat sebanyak 2.700 ton dan berada di dalam gudang di Beirut selama 6 tahun.