Namun, RW yang berada di perumahan elite tidak akan dipasang internet gratis.
"Tapi RW yang berada di komplek elitr yang mampu tidak diusulkan. Ini untuk kebutuhan belajar masyarakat yang tidak mampu prioritasnya," ujar Mulyani.
Mulyani menjelaskan, perangkat internet gratis tersebut akan dipasang di ruang publik yang cukup besar seperti masjid, balai warga atau mushalla sehingga bisa menampung banyak siswa.
Dia juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kelurahan agar bisa mengatur tempat internet gratis dengan protokol kesehatan yang ada.
"Kami koordinasi juga dengan pihak kelurahan RT-RW untuk bisa mengawasi agar protokol kesehatan bisa dilaksanakan," kata dia.
Adapun kecepatan akses internet gratis tersebut diberikan dengan kecepatan 50 Megabyte per detik.
Untuk kriteria anak yang layak mendapat internet gratis, Mulyani menyerahkan kepada RT-RW setempat.
"Yang penting untuk yang tidak mampu, wilayah yang menentukan siapa yang bisa mengkases," kata dia.
(Singgih Wiryono/Kompas.com)