Jika China setuju untuk merekonstruksi atau menghapus utang, ini akan memberikan tekanan besar pada keuangan negara.
Karena,pada saat yang sama semua orang di dunia dalam kondisi sulit akibat mewabahnya Covid-19.
Namun, jika China memutuskan untuk memulihkan utang dan tetap memberikan tagihan pada negara-negara yang terpukul, akan membuat negara pengutang membenci China.

Presiden Jokowi dengan Presiden China Xi Jin Ping.
Padahan tujuan China memberikan utang, adalah untuk memberikan pengaruh citra sebagai pemimpin dunia dan dalam masa pendemi ini sangat berpengaruh besar.
"Dalam hal ini Tiongkok dirugikan, jika tekad untuk mengambil tagihan, dan negara tersebut tidak bisa membayar, China akan mengambil aset strategis di negara yang tidak mampu," jelas Andrew Small, anggota senior dana Marshall Jerman.
Hal itu akan mempengaruhi reputasi Tiongkok di mata dunia, mempertanyakan tanggung jawab China sebagai negara penyebab bencana global ini.
Laiknya Bank Dunia, nyaris semua negara berkembang memiliki utang dengan negeri Tiongkok.
Meski demikian, bukan berarti semua negara kecil dengan mudah dikadali oleh China.
Faktanya, ada sebuah negara yang dengan berani menolak tawaran utang dari China untuk proyek pembangunan negaranya.