Mengutip 24h.co.vn, usulan semacam itu membuat China dalam kondisi yang sulit.
Dalam upayanya untuk menjadi kreditor terbesar di negara-negara berkembang, selama dua dekade terakhir China meningkatkan pinjaman global.
Mengalirkan ratusan miliar dollar ke negara-negara miskin untuk memperluas pengaruhnya.
Banyak negara meminjam uang ke China, sementara mereka harus menggadaikan pelabuhan penting, tambang, atau aset berharga lainnya.
Menurut Amerika kebijakan Beijing menghamburkan uang untuk memberi pinjaman ini, disebut sebagai "diplomasi perangkap utang."
Amerika juga memperingatkan, negara-negara kecil untuk berhati-hati dalam meminjam uang dari China.
Namun, dalam konteks pandemi berlangsung dan berdampak langsung pada ekonomi dunia, China menghadapai risiko kehilangan pinjamannnya.
Karena negara debitur, mengatakan mereka tidak bisa membayar utang ke China.