Tak Ada Makan Siang Gratis, 3 Negara Ini Bantu Timor Leste Lepas dari Indonesia, Kini Harta Emas Hitam Jadi Kutukan Hingga Rakyat Timor Kembali Sebagai Korban

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 05 Agustus 2020 | 07:18
 
Lebih dari 750.000 orang berhak menentukan suara mereka dalam pemilihan umum legislatif Timor Leste, Sabtu (22/7/2017).
Reuters
Reuters

Lebih dari 750.000 orang berhak menentukan suara mereka dalam pemilihan umum legislatif Timor Leste, Sabtu (22/7/2017).

Hanya dua bulan sebelum kemerdekaan penuh Timor Leste dipulihkan, Australia menarik pengakuannya atas yurisdiksi Mahkamah Internasional untuk menyelesaikan perselisihan batas laut.

Itu merupakan jenis diskusi yang tepat yang perlu dikumpulkan oleh Timor Leste tentang cadangan minyak dan gas yang menguntungkan terkubur jauh di dalam Laut Timor.

Bebas dari pandangan adjudicator independen, Australia mengambil pendekatan bullish dalam negosiasi atas kekayaan minyak dan gas multi-miliar dolar Laut Timor.

Negosiasi menghasilkan beberapa perjanjian untuk menggunakan sumber daya, tetapi tidak ada batas permanen.

Baca Juga: Dibenci Warganya Sendiri, Ternyata Indonesia Kembali Belanja Senjata dari Israel, Dulu Soeharto Sampai Kirim Misi Rahasia ke Negara Yahudi Itu

Australia ingin menghindari adanya batas karena mereka tahu mereka mengklaim sumber daya yang bukan haknya untuk diambil.

Namun, jika ada batasan, hak pengambilan sumber daya itu akan jatuh secara sah ke tangan Timor Leste.

Jadi, Australia telah membuat rencana untuk menghindarinya. Tapi, rencana tersebut digagalkan.

Pada 2012, mantan perwira intelijen ASIS yang dikenal sebagai Witness K mengungkapkan bahwa Australia telah menyadapruang-ruang di Timor Leste untuk mendapatkan keuntungan dalam negosiasi itu.

Baca Juga: Dibekali Kamera Premium, Kenapa Orang Lebih Suka Beli Hape High End Tapi Black Market? Begini Penjelasan Ahli

Saat adanya renovasi pembangunan yang didanai bantuan, Australia mengirim teknisi untuk memasang alat-alat pendengaran agar Australia mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mengubah negosiasi dengan cara mereka.

Timor Leste kemudian merobek-robek perjanjian “Pengaturan Maritim Tertentu di Laut Timor” (CMATS) dan membawa Australia ke Den Haag untuk konsiliasi.

Editor : Fotokita





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular