Follow Us

Berapi-api Bahas Utang Indonesia yang Lebih Besar dari Malaysia, Tiba-tiba Sri Mulyani Cuma Berkomentar Begini Saat Ditanya Kabar Pencairan Gaji ke-13 PNS

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 20 Juli 2020 | 20:31
Ilustrasi PNS
Tribun Timur

Ilustrasi PNS

Fotokita.net - Saat ini, menurut Kementerian Keuangan, pemerintah mengambil kebijakan fiskal ekspansif di mana belanja negara lebih besar daripada pendapatan negara untuk mendorong perekonomian tetap tumbuh.

Menurut pemerintah, ketertinggalan infrastruktur dan masalah konektivitas bisa menimbulkan biaya ekonomi yang tinggi yang harus ditanggung masyarakat, kondisi ini membuat daya saing Indonesia menjadi rendah.

"Itu pilihan kebijakan. Kalau enggak utang, berarti kita menunda kebutuhan infrastruktur.

Masalah pendidikan, masalah kesehatan, mungkin tertunda. Jadi negara kita warganya banyak, tapi anak-anaknya bisa rentan," sebut Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca Juga: Merasa Ada yang Aneh dengan Karya Foto Jenazah Covid-19 Terbungkus Plastik, Anji Manji Dapat Kritik Pedas Hingga Jadi Sorotan, Akhirnya Sang Musisi Lakukan Hal Ini

Selain mengejar ketertinggalan infrastruktur, kebijakan fiskal ekspasif ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui alokasi anggaran pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial.

Dikutip dari data Kementerian Keuangan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih lebih rendah dibandingkan sejumlah negara tetangga.

Baca Juga: Musuh Lamanya Masuk Sel Polisi, Andi Soraya Bak Menari Di Atas Penderitaan Catherine Wilson, Respon Tommy Soeharto Atas Cekcok Sang Artis Malah Jadi Sorotan

Untuk itu, pemenuhan pendidikan, kesehatan, dan fasilitas dasar menjadi prioritas utama guna menciptakan kualitas SDM Indonesia yang produktif dan kompetitif.

Mengutip data United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 2015, IPM Indonesia yaitu 0,689, atau masih di bawah Malaysia, Thailand, dan Singapura. Indonesia masih berada di atas Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Myanmar.

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2020 tembus sebesar 404,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 5.868 triliun (kurs Rp 15.000).

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest