Follow Us

Deretan Puisinya Sederhana dan Gampang Dicerna, Sapardi Djoko Damono Malah Kasih Komentar Tak Diduga Ini Saat Karyanya Dipakai Anak Milenial Buat Bahan Ngegombal

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 19 Juli 2020 | 14:47
Sapardi Djoko Damono
foto: tribunnews.com

Sapardi Djoko Damono

Baca Juga: Penyair Kondang Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Ternyata Sang Sastrawan Lahirkan Karya-karya Magisnya Justru Bermula dari Sini

Dalam Sastra Indonesia Modern II (1989) karya A Teeuw, Sapardi digambarkan sebagai cendekiawan muda yang mulai menulis sekitar 1960.

Terlihat perkembangan jelas dalam puisi Sapardi terutama dalam hal susunan formal puisi-puisinya. Ia dianggap sebagai penyair yang orisinil dan kreatif.

Seperti diberitakan Kompas.com (28/4/2020), puisi Sapardi Djoko Damono banyak dikagumi karena banyak kesamaan dengan yang ada dalam persajakan Barat yang disebut simbolisme sejak akhir abad ke-19.

Ungkapan duka mendalam Najwa Shihab untuk Sapardi Djoko Damono yang tutup usia.
Instagram @najwashihab

Ungkapan duka mendalam Najwa Shihab untuk Sapardi Djoko Damono yang tutup usia.

Karya-karya Sapardi:

Beberapa karya Sapardi Djoko Damono antara lain

  • Duka-Mu Abadi (1969),
  • Mata Pisau (1974),
  • Perahu Kertas (1983),
  • Sihir Hujan (1984),
  • Hujan Bulan Juni (1994),
  • Arloji (1998).
  • Ayat-ayat Api (2000),
  • Mata Jendela (2000),
  • Ada Berita Apa Hari Ini,
  • Den Sastro (2003),
  • kumpulan cerpen Pengarang Telah Mati (2001),
  • dan kumpulan sajak Kolam (2009).
Baca Juga: Teriak Lantang di Depan Pendemo, Habib Rizieq Shihab Tiba-tiba Minta MPR Segera Gulingkan Presiden Jokowi, Alasannya Mengejutkan

Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di usia 80 tahun.
tangkap layar Instagram @ damonosapardi

Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di usia 80 tahun.

Buku-buku karya Sapardi Djoko Damono yaitu Sosiologi Sastra:

  • Sebuah Pengantar Ringkas (1978),
  • Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979),
  • Kesusasteraan Indonesia Modern: Beberapa Catatan (1999),
  • Novel Jawa 1950-an: Telaah Fungsi, Isi dan Struktur (1996),
  • Politik, Ideologi dan Sastra Hibrida (1999),
  • Sihir Rendra: Permainan Makna (1999),
  • dan Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan: Sebuah Catatan (2004).
  • Sapardi juga menerjemahkan beberapa karya sastra asing ke dalam Bahasa Indonesia.
Seperti Lelaki Tua dan Laut (The Old Man and the Sea karya Hemingway), Puisi Cina Klasik, Puisi Klasik, Shakuntala, Amarah I dan II (The Grapes of Wrath karya John Steinbeck), dan lain-lain.

Baca Juga: Cobaan Datang Bertubi-tubi, Usai Baim Wong Dituding Pelit Bayar Ganti Rugi Rp 1 Miliar, Sekarang Gantian Paula Verhoeven yang Dapat Kritik Pedas Gegara Lakukan Hal Ini

Editor : Fotokita

Latest