Ia juga menyinggung soal staf khusus Presiden yang berjumlah 13 orang. Refly menilai, seharusnya Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet bisa dilebur karena memiliki fungsi yang tumpang tindih.
Begitu juga Kantor Staf Presiden dan jajaran Staf Khusus Presiden yang bisa dirampingkan dalam satu kelembagaan saja.
"Kalau ada Kantor Staf Presiden dan ada staf khusus juga, kan aneh," kata dia.
Refly menyebut niat Presiden untuk merampingkan lembaga negara di tengah ekonomi yang sulit akibat pandemi Covid-19 merupakan langkah yang baik.
Namun ia menilai Presiden sebagai Kepala Negara harusnya bisa memberi contoh yang baik.
"Kalau Presiden mau bicara efisiensi dan efektivitas lembaga, ya harus mulai dari diri sendiri, dari Istana," kata dia.
(Kompas.com)