Fotokita.net-Uni Eropa, termasuk Yunani, Perancis dan Amerika Serikat (AS) telah melayangkan kritik serius terhadap keputusan Turki yang mengubah museum Hagia Sophia kembali menjadi masjid.
Keputusan itu menimbulkan kekhawatiran akan masa depan Hagia Sophia yang pernah menjadi tempat ibadah umat Kristiani itu dan sudah menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.
Karena statusnya sudah menjadi masjid, selama ibadah shalat dilaksanakan di dalamnya, pemerintah Turki bermaksud menutup gambar Yesus, Bunda Maria dan orang-orang kudus Kristen dengan teknologi khusus yang menggunakan teknik pencahayaan, sebagaimana dilaporkan Greek City Times.
Menurut media setempat, tirai khusus akan digunakan selama ibadah shalat berlangsung.
Ada pun karpet akan digelar di lantai yang menyala untuk menggelapkan ruangan agar gambar-gambar dari ajaran Kristen tidak tampak.
Hagia Sophia atau dalam bahasa Turki Ayasofia adalah magnet wisatawan mancanegara.
Monumen itu pertama kali dibangun sebagai Katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen.
Namun, ketika Konstantinopel (Istanbul) ditaklukkan oleh Ottoman pada 1453, bangunan itu diubah fungsinya menjadi masjid.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang menurut para kritikus memangkas pilar sekuler negara mayoritas Muslim itu, mengumumkan pada Jumat kemarin bahwa ibadah shalat umat Islam di dalam Hagia Sophia akan dimulai pada 24 Juli mendatang.