Follow Us

Hari Ini, Gerhana Matahari Cincin Barengan dengan Fenomena Langka Sampai Diberi Nama Cincin Api Solstis, Inilah Penjelasan Ahli

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 21 Juni 2020 | 10:16
Gerhana matahari cincin.
Nasa via kompas.com

Gerhana matahari cincin.

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lapan, Emmanuel Sungging Mumpungi mengatakan, gerhana matahari cincin yang terjadi besok sama seperti gerhana pada umumnya.

Hanya saja, waktu terjadinya gerhana bersamaan dengan summer solstis atau solstis Juni.

"Sebetulnya cuma matahari cincin yang biasa terjadi, seperti Desember tahun lalu. Yang tahun ini kebetulan terjadi pas summer solstis, jadi memang waktunya bersamaan," kata Sungging saat dihubungi, Sabtu (20/6/2020).

Baca Juga: Terang Saja Ahli UI Langsung Tepok Jidat, Ternyata Pemerintah Lebih Memilih Cara Ini Buat Melawan Covid-19 Ketimbang Medis: 'Pantesan Ambyar'

"Summer soltsis merupakan titik balik musim panas, bisa dikatakan perubahan akhir musim atau istilah umumnya mulai masuk musim panas," lanjut dia.

Sungging juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa gerhana matahari solstis merupakan peristiwa langka karena terakhir kali terjadi beberapa abad yang lalu, yaitu 21 Juni 1648.

Sementara, gerhana ini akan kembali bisa dinikmati pada 2039 atau 19 tahun dari sekarang.

Bagi wilayah Indonesia yang dapat melihat fenomena ini, Sungging menyebut hanya bisa terlihat secara parsial.

Meski parsial, gerhana matahari cincin solstis tetap berbahaya jika dilihat dengan mata telanjang.

Sungging menyebutkan, solstis Juni adalah waktu ketika Matahari berada pada titik balik Matahari Utara.

"Artinya, Matahari berada pada posisi paling utara terhadap khatulistiwa langit ketika tengah hari, sebelum akhirnya berbalik ke arah selatan," jelas dia.

Editor : Fotokita

Latest