Menurut dia, penggunaan masker dan face shield sekaligus bisa memblokir hingga 97 persen virus.
Penting pula untuk dicatat bahwa belum ada penelitian yang benar-benar mengonfirmasi bahwa masker kain dapat menghalangi sejumlah virus agar tidak dikeluarkan ke udara.
Ada pun jenis masker yang disarankan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) adalah masker respirator N95. Hanya saja, masker tersebut lebih diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan, terutama yang menangani pasien Covid-19.
Namun, studi Disaster Medicine and Public Health Preparedness di 2013 menyebutkan, meskipun masker medis lebih efektif, masker kain juga bisa membantu mencegah penyebaran virus influenza, virus yang mirip dengan Covid-19.
Jadi, mengenakan masker kain lebih baik daripada tidak sama sekali, terutama untuk digunakan oleh orang-orang yang mungkin terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala.
Namun, Perencevich tetap meyakini face shield memberikan perlindungan lebih daripada masker.
Face shield juga disebut memiliki manfaat yang tidak dimiliki oleh masker. Face shield melindungi tidak hanya hidung dan mulut, tetapi juga mata.
Sebab, sejumlah studi menyebutkan bahwa jika tetesan mengenai mata, virus juga bisa menginfeksi tubuh seseorang.
Selain itu, tidak seperti masker, penggunaan face shield juga cenderung lebih mudah sehingga meminimalisasi kemungkinan salah pakai.
Menggunakan face shield juga mencegah seseorang menyentuh wajah mereka. Berbeda dengan masker, di mana penggunanya masih bisa dengan mudah menyentuh wajahnya.