Fotokita.net - Kisah ini berceria tentang seorang kesetiaan seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal (Purn.)Leonardus Benyamin Moerdani, atauL.B. Moerdani, atau kerap disebutBenny Moerdani.
Lelaki kelahiran Cepu, Blora, Jawa Tengah, yang meninggal di Jakarta 29 Agustus 2004 pada usia 71 tahun iniadalah salah satu tokoh militer Indonesiapaling berpengaruh di era Orde Baru. Benny Moerdani dikenal sebagai perwira TNI yang banyak berkecimpung di dunia intelijen, sehingga sosoknya banyak dianggap misterius.
Moerdani merupakan perwira yang ikut terjun langsung di operasi militer penanganan pembajakan pesawat Garuda Indonesia penerbangan 206 di bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand pada 28 Maret 1981.
Peristiwa yang kemudian dicatat sebagai peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Republik Indonesia dan terorisme bermotif jihadpertama di Indonesia. Ia juga dianggap banyak kalangan sebagai sosok yang bertanggung jawab terhadap peristiwa Tanjung Priokdanpenembakan misteriusdi tahun 1980-an .
Suatu kali pada tahun 1965 terjadi kebijakan di lingkungan RPKAD yang salah satu keputusannya adalah prajurit invalid tidak boleh bergabung lagi dengan RPKAD.
Atas keputusan itu Benny Moerdani menyatakan ‘protes’ terhadap kebijakan komandan RPKAD waktu itu, Moeng Pahardimulyo.
Benny bersikeras prajurit seperti Agus Hernoto harus tetap berada di satuan RPKAD mengingat jasa dan pengorbanannya bagi bangsa serta negara yang demikian luar biasa.

Jenderal TNI Benny Moerdani
Atas sikap ‘mbalelo’ itu, Benny kemudian dipanggil KSAD Jenderal Achmad Yani dan berakibat didepaknya Benny dari satuan RPKAD.
Benny yang kemudian dipindahkan ke Kostrad lalu ditarik oleh tokoh intelijen Ali Murtopo, hingga akhirnya menjadi orang nomor satu di dunia intelijen Indonesia.
Karier Benny bahkan terus melesat dan menjabat sebagai Panglima TNI.