Follow Us

Alami Demam Tinggi dan Jari Manisnya Terancam Diamputasi, Balita di Sragen yang Digigit Kutu Kucing Akhirnya Meninggal. Begini Cerita Ibunya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 29 Mei 2020 | 09:59
Ilustrasi kucing yang punya tanda unik
boredpanda

Ilustrasi kucing yang punya tanda unik

Fotokita.net - Peristiwa nahas itu terjadi ketika anak kedua pasangan dari Wanto (30) dan Etik Susilowati (29) masih berusia sekitar empat bulan.

Samara digigit kutu kucing pada jari manis kanan ketika ditinggal ibunya memasak di dapur.

"Digigit kutu kucing itu usia empat bulan. Awalnya pas saya ajak masak," kata Etik kepada Kompas.com di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (10/3/2020).

Baca Juga: Biarpun Dikepung Puluhan Musuh, Sniper Tangguh Andalan TNI Ini Malah Makin Trengginas: Cabuti Satu Per Satu Nyawa dari Setiap Peluru yang Dia Lepaskan

Jari tangan kanan Samara, bocah berusia 11 bulan asal Dukuh Dayu RT 017, RW 005, Desa Jati Tengah, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terancam diamputasi karena terus membengkak dan membesar akibat digigit kutu kucing.

Mengetahui kutu kucing menggigit jari manis kanan anaknya, Etik pun langsung membuangnya.

Baca Juga: Ahli Sebut Surabaya Bisa Seperti Wuhan Gara-gara Warganya Tak Disiplin, Wali Kota Tri Rismaharini Ngamuk Saat Terima Fakta dari Lapangan Seperti Ini: 'Saya Akan Ngomomg ke Semua Orang!'

Ilustrasi kucing
Publicdomain

Ilustrasi kucing

Setelah dibuang muncul bintik warna merah seperti bekas gigitan nyamuk. Selama hampir sebulan bekas gigitan kutu kucing itu tidak berkembang.

Namun, gigitan itu masih membekas di jari manis kanan anaknya. Takut terjadi apa-apa pada anaknya, kemudian Etik membawanya ke Puskesmas.

Etik diberi obat salep untuk mengurangi bekas gigitan kutu kucing di jari manis kanan anaknya.

Baca Juga: Terlatih Lewat Gemblengan Keras, Israel Ternyata Punya Pasukan Khusus Perempuan yang Masih Mampu Angkat Senjata Meski dalam Kondisi Menyusui Bayinya

Setelah diberikan salep bekas gigitan kutu kucing di jari manis anaknya tidak hilang, justru membengkak. Seperti diketahui, Samara digigit kutu kucing saat berusia empat bulan. Etik menceritakan, saat itu dirinya tengah di dapur untuk masak.

Setelah itu, Etik mencabut kutu kucing yang menggigit tangan Samara tersebut dan membuangnya.

Hati-hati Pelihara Kucing, Jari Bocah 4 Bulan di Sragen Bengkak dan Terancam Diamputasi Gegara Kutu Kucing, Ibu: Racun Bekas Gigitan Kutu Kucing Tidak Bisa Terurai
Kolase Kompas.com/Pexels.com

Hati-hati Pelihara Kucing, Jari Bocah 4 Bulan di Sragen Bengkak dan Terancam Diamputasi Gegara Kutu Kucing, Ibu: Racun Bekas Gigitan Kutu Kucing Tidak Bisa Terurai

Gigitan itu, menurut Etik saat itu, meninggalkan bekas bintik warna merah seperti gigitan nyamuk.

Takut terjadi sesuatu pada anaknya, Etik kemudian membawa Samara ke Puskesmas. Saat itu, Etik diberi obat salep untuk mengurangi bekas gigitan tersebut.

Namun, bekas gigitan kutu kucing di jari manis Samara justru membengkak dan sering menangis kesakitan.

Baca Juga: Tragis! Negara Ini Sengaja Sembunyikan Wabah Corona dari Rakyatnya Sendiri, Siapapun yang Jadi Korban Meninggal dengan Gejala Covid-19 Langsung Diperlakukan Seperti Ini

Etik Susilowati (29) tak menyangka jari tangan putrinya, Samara, terancam diamputasi setelah digigit kutu kucing.

Hal itu diketahui Etik setelah membawa Samara ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muwardi.

Saat itu, menurut Etik, seandainya kondisi jari tangan putrinya masih bengkak dan warnanya memerah, disarankan untuk diamputasi.

Etik Susilowati dan anaknya Samara Kumaira Mariba yang jari tangan kanannya mengalami bengkak setelah digigit kutu kucing di Sragen, Jawa Tengah.
(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Etik Susilowati dan anaknya Samara Kumaira Mariba yang jari tangan kanannya mengalami bengkak setelah digigit kutu kucing di Sragen, Jawa Tengah.

Sebab, kalau tidak dilakukan amputasi dimungkinkan akan dapat menjalar ke bagian yang lain.

Sebelumnya, Etik sudah berusaha memeriksakan putrinya ke beberapa rumah sakit, namun jari tangan Samara tak kunjung sembuh.

Etik menceritakan, Samara pernah disarankan untuk melakukan rontgen dan ultrasonography (USG).

Baca Juga: Tak Mau Disebut PHP, Uji Coba Vaksin Corona di China Sudah Dimuat dalam Jurnal Ilmiah Kini Penangkal Virus Itu Siap Disuntikkan ke Manusia

Namun, karena keterbatasan ekonomi keuarganya, Etik belum bisa melakukan permintaan dokter tersebut.

Etik sendiri di rumah tidak bekerja, sedangkan suaminya, Wanto (30), hanya bekerja sebagai seorang kuli bangunan.

Baca Juga: Bahagia Nikahi Perempuan Asal Indonesia, Laki-laki Bule Ini Langsung Lemas Begitu Tahu Identitas Asli Sang Istri Setelah 19 Tahun Menjalin Rumah Tangga: Dunia Saya Runtuh

Menurut Etik, kondisi jari tangan kanan putrinya bengkak. Samara juga juga menjadi sering mengeluh sakit di tangannya dan demam.

Selain itu, Etik melihat muncul benjolan di alis, dahi, ketiak, bawah telinga, dan pantat anaknya.

Samara sempat diminta untuk rawat inap, namun belum mendapatkan kamar, maka Samara harus rawat jalan.

"Sekarang anaknya rawat jalan di rumah. Kadang ada dokter dari Puskesmas datang ke rumah untuk memeriksa kondisi anak saya," jelas dia.

Baca Juga: Pernah Ketangkap Kamera Tenteng Tas Mungil Seharga Rumah, Penampilan Selvi Ananda Sewaktu Lebaran Bareng Keluarga Besar Curi Perhatian Netizen: Menantu Orang Nomer Satu Aja Nggak Heboh

Hingga usia 11 bulan, Etik pun tak berhenti untuk mencari cara menyembuhkan putrinya. Sepekan sekali, Samara harus kontrol ke rumah sakit.

Setiap kali kontrol tidak dipungut biaya, karena Etik menggunakan BPJS. Hanya saja untuk menebus obatnya harus membayar sendiri.

Total sekali kontrol tersebut biaya untuk membayar obatnya mencapai Rp 300.000. Jumlah tersebut untuk satu salep dan obat antibiotik yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi infeksi bakteri.

Kabar terkini, balita yang digigit kutu kucing itu akhirnya meninggal dunia.

Sebelum meninggal dunia, Samara Kumaira Mariba, balita asal Sragen, Jawa Tengah, yang digigit kutu kucing mengalami panas tinggi dan muntah.

Menurut ayah Samara, Wanto (30), saat itu panasnya mencapai 39,9 derajat Celcius dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi.

"Awalnya, dikemoterapi di rumah sakit selama 14 hari. Baru pulang kemarin (Kamis). Minggunya badannya panas tinggi 39,9 derajat celcius dan muntah," kata Wanto.

Baca Juga: Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak: Mudik ke Rumah Nenek di Tasikmalaya Rupanya Sudah Dijual, Keluarga dari Jakarta Akhirnya Tidur di Emperan Toko

Wanto dan istrinya, Etik Susilowati (29), mengaku sangat kehilangan karena Samara baru saja merayakan ulang tahun pertama pada 10 April 2020 lalu.

"Tadi dimakamkan sekitar pukul 09.00 WIB," kata Wanto. Seperti diketahui, sejak jari tangannya bengkak usai digigit kutu kucing, Samara rutin jalani kemoterapi.

(Kompas.com/Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest