Follow Us

Dikenal Tangguh Berkat Pendidikan Berat, Pasukan Elit Israel Akhirnya Harus Terima Pil Pahit dari Pejuang Hizbullah Gara-gara Satu Sergapan Mematikan Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 23 Mei 2020 | 12:05
Pasukan Israel
Israel Defend Forces

Pasukan Israel

Fotokita.net - Pada 4 September 1997 suatu serangan komando yang digelar pasukan Angkatan Laut Israel, mengalami kegagalan ketika sedang berusaha menyerang basis maritim Hizbullah yang berlokasi di kawasan Ansariyya.

Satuan elit komando itu mengalami nasib nahas setelah disergap pasukan Hizbullah sehingga mengakibatkan tewasnya 11 prajurit komando.

Pasukan komando Israel yang sebenarnya telah dipersiapkan melalui latihan berat itu gagal melaksanakan misinya karena kepergok terlebih dahulu oleh pasukan Hizbullah.

Dalam peperangan sebenarnya tidak bisa berlaku bahwa pasukan yang bisanya dikenal tangguh dalam bertempur akan selalu menang.

Baca Juga: Terlalu Sibuk Awasi Asteroid yang Kabarnya Tabrak Bumi di Pertengehan Ramadhan, Ahli Kembali Umumkan Kabar Kurang Enak: Ada Benda Langit yang Dekati Planet Kita Jelang Lebaran

Pasukan khusus sekalipun jika misi tempurnya yang bersifat rahasia berhasil diketahui oleh musuh bisa berakibatnya pada gagalnya misi dan hancurnya pasukan seperti yang pernah dialami oleh pasukan Israel.

Kegagalan operasi tempur pasukan Israel bahkan pernah dialami oleh pasukan komandonya yang terkenal sangat elit.

Para pejuang Hizbullah pun segera menyiapkan jebakan untuk menyergap pasukan komando Israel.

Akibatnya pasukan komando Israel yang bermaksud menyergap para pejuang Hizbullah malah disergap terlebih dahulu.

Baca Juga: Sehabis Ingatkan Kehidupan Itu Rapuh Saat Dapat Kabar Duka Datang Silih Berganti, Kini Komedian Kondang Ini Mendadak Naik Pitam Sambil Bilang Begini: Cape Ngelindungi Saudara Primitif Barbarik dan Bebal Kayak Kalian!

Pasukan Israel berbaring selama latihan militer di pangkalan militer Tzeelim di Israel tengah pada 3
AFP

Pasukan Israel berbaring selama latihan militer di pangkalan militer Tzeelim di Israel tengah pada 3

Sisa pasukan komando Israel hanya bisa bertahan dalam pertempuran sengit yang tidak seimbang.

Karena makin terdesak pasukan komando Israel kemudian berusaha dievakuasi menggunakan helikopter tapi operasi SAR tempur (Combat SAR) itu tidak berjalan lancar.

Sejumlah jenasah pasukan komando Israel berhasil dikuasi pejuang Hizbullah dan dijadikan sarana tawar-menawar pertukaran jenasah antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Ilmuwan China Sukses Temukan Jenis Virus Corona Paling Mematikan, Peneliti Syok Sehabis Bongkar Jenazah Korban Covid-19: Organ Dalamnya dalam Kondisi Mengerikan

Proses tawar tukar-menukar jenasah itu ternyata berlangsung selama 10 bulan setelah pihak Israel bersedia menyerahkan 40 jenasah pejuang Hizbullah.

Hizbullah
al-monitor

Hizbullah

Akibat serangan militer yang kerap gagal menghancurkan kekuatan Hizbullah, pamor keberadaan pejuang Hizbullah di Libanon Selatan pun makin bersinar.

Milisi SLA (South Lebanon Army) yang menyadari naik pamornya Hizbullah pelan-pelan mulai menarik diri dari hubungan dekatnya dengan militer Israel, sehingga para pejuang Hizbullah makin leluasa untuk melancarkan serangan ke Israel.

Salah satu serangan spektakuler Hizbullah yang mengakibatkan seorang jenderal Israel gugur berlangsung pada bulan Februari 1999.

Baca Juga: Gontok-gontokan Soal Data Vaksin Corona, Rupanya Kapal Induk China Nyaris Beradu Senjata dengan Kapal Berpeluru Kendali Amerika di Perairan Ini: Aksi Provokatif di Tengah Pandemi

Tentara Israel
Sinar Harian

Tentara Israel

Akibat serangan mematikan itu militer Israel pun ditarik dari zona penyangga keamanan Libanon Selatan.

Setelah penarikan mundur pasukan itu, militer Israel lalu memperkuat penjagaan di perbatasan Libanon-Israel.

Baca Juga: Ternyata Bukan di Wuhan, Sarang Virus Corona Tersebar di Dunia Justru Ada di Daerah Ini: Ahli Minta Kita Tak Pandang Remeh

Penarikan mundur pasukan Israel dari Libanon Selatan secara politik merupakan kemenangan bagi pejuang Hizbullah dan para pejuang Palestina yang dikenal sebagai kelompok Hamas.

Dengan modal rasa percaya diri atas keberhasilan mengusir militer Isarel yang sudah 18 tahun bercokol di Libanon Selatan, para pejuang Hizbullah dan Hamas Palestina pun menjadi semakin berani untuk menyerang Israel.

Baca Juga: Menteri Agama Bawa Kabar Gembira Idul Fitri Jatuh Pada Minggu 24 Mei 2020, MUI Ingatkan Warga Tak Lakukan Hal Ini Sewaktu Silaturahim Lebaran

Roket-roket Hizbullah pun terus berjatuhan ke wilayah Israel.

Serangan melalui darat juga kerap dilakukan terhadap Israel dan makin sering menimbulkan korban jiwa.

(Ade Sulaeman/Intisari)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest