Para astronom jug menetapkan 1998 OR2 sebagai asteroid berbahaya atau PHA. Fenomena ini menunjukkan banyaknya asteroid di sekitar Bumi, dan para astronom hingga saat ini mampu mendeteksi pergerakan benda-benda langit tersebut.
Ini sekaligus jadi berita bagus untuk kita, karena berarti menjadi lebih siap untuk menghadapi asteroid yang dapat mengancam Bumi. Deteksi, observasi, dan prediksi adalah langkah awal yang penting.
Badan-badan antaraksi di seluruh dunia juga akan bekerja sama untuk melakukan percobaan menghantam asteroid, yang sedang tidak menuju ke Bumi, dengan kapal ruang angkasa untuk melihat apakah mampu untuk membelokkan arah pergerakan asteroid.
Jika percobaan ini berhasil, tentunya kita akan memiliki peralatan canggih lainnya yang dapat menjaga agar tidak ada hujan batu berukuran besar dan berapi yang mengancam Bumi.
Dalam beberapa hari lagi, kita akan merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Walau kita merayakannya di tengah pandemi virus corona (Covid-19), kita tetap akan menyambut Hari Kemenangan dengan suka cita.
Sayangnya para ahli telah melaporkan jelang Lebaran ini,sebuah asteroid berukuran 650-1.500 meter terpantau meluncur mendekati Bumi.
Hal itu dibenarkan oleh Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Emmanuel Sungging Mumpuni.
"Ada beberapa laporan asteroid papas dekat Bumi yang kami laporkan di web kami," ujar Sungging saat dihubungi, Rabu (20/5/2020) sore.
Jumat pagi Dikutip dari laman Pusainsa, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melaporkan bahwa asteroid dengan nama 1997 BQ atau 13679 akan mendekat ke Bumi pada 21 Mei 2020 pukul 21.44 UTC.