Sementara angkutan perahu bermotor seperti speedboat, longboat dan ketinting yang membawa barang hanya diperbolehkan motoris dan anak buah kapal (ABK).
Mereka hanya bisa menurunkan barang ditempat tujuan. Jika memungkinkan, mereka langsung kembali. Jika tidak, tak diperbolehkan menginap di perumahan warga, cukup di kapal saja.
Tim juga menyiapkan tempat karantina di lokasi khusus. Letaknya puluhan kilometer dari Ujoh Bilang.
Masyarakat yang melakukan perjalanan dari wilayah terjangkit di Kaltim, wajib di karantina ke lokasi tersebut.
Operasi masker dan social distancing rutin dilakukan. Jika ditemukan ada warga yang tak menggunakan masker diedukasi dan diberi masker. Giat tersebut masif digalakan sejak awal-awal.
Para pelaku perjalanan dari dan ke Mahakam Ulu selama pandemi berjumlah sekitar 4.000-an. Namun setelah dipantau tim gugus tugas selama 14 hari, tak satu pun terjangkit Covid-19.
Alhasil mereka kembali beraktivitas seperti biasa di masyarakat. “Sampai saat ini kami belum dapat keluhan masyarakat yang punya gejala sakit Covid-19. Kami enggak punya PDP. Apalagi positif,” tegasnya.
Selain antisipasi Pemkab Mahakam Ulu, dr Teguh menerangkan ada alam yang memberi perlindungan terhadap masyarakat Mahakam Ulu.
Letak yang jauh dari kabupaten lain di Kaltim, menyulitkan lalu lintas masyarakat keluar masuk sehingga tidak terjadi impor kasus.
“Kami beruntung. Karena batas wilayah tidak antar kampung. Tapi melewati hutan dan sungai. Jadi pintu-pintu masuk bisa dijaga sejak awal,” jelasnya.