Mereka termasuk sedikit kelompok di China. Amerika Serikat (AS) dan Inggris juga sedang melakukan uji coba beberapa kandidat vaksin kepada manusia.
Perusahaan China yang sedang mengembangkan vaksin di Xuzhou, Sinovac Biotech, mengaku mereka terus bekerja tanpa henti untuk menemukan vaksin corona.
"Biasanya pembuatan vaksin memerlukan waktu antara 8-10 tahun," kata direktur senior Sinovac, Meng Weining, dikutip dari ABC Jumat (8/5/2020).
"Untuk vaksin ini, di tengah pandemi, kami berusaha maksimal mengambil langkahnya secepat mungkin."
Sinovac sebuah perusahaan swasta yang didukung oleh pemerintah China, sebelumnya bekerja membuat vaksin SARS namun berhenti ketika virus tersebut menghilang pada 2003.
Belakangan mereka terlibat dalam pembuatan vaksin flu burung dan vaksin untuk mengobati hepatitis.
Kali ini Sinovac menggunakan metode konvensional untuk membuat vaksin, dengan membuat virus itu tidak bisa mengembangkan diri.
Sinovac ialah satu dari lima perusahaan dan lembaga pemerintah di China yang sudah mendapat izin melakukan uji coba terhadap manusia, untuk mempercepat proses pembuatan.
"Ini tidak berarti kami mengambil jalan pintas dalam pengembangannya." kata Meng.