Namun, ia dan sejumlah orang yang ada di sana tak ada yang berani mendekat karena takut pria itu terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
"Pas jatuh itu kepalanya sempat kebentur dan enggak berapa lama dia kejang, terus pingsan," kata Yadi.
Yadi mengatakan, saat petugas palang hitam datang ke lokasi bersama polisi, pria itu sudah dalam keadaan meninggal.
"Meninggal di sana memang, tapi katanya meninggalnya karena memang punya penyakit jantung, bukan karena corona," kata Yadi.
Pantauan TribunJakarta.com, saat ini restoran yang jadi lokasi meninggalnya Andreas dalam keadaan tutup dan dipasangi garis polisi.
Kendati kerap bertemu ketika sama-sama memesan orderan makanan di restoran tersebut, Yadi mengaku sebatas kenal muka dengan Andreas.
"Saya kenal muka doang, tapi enggak kenal nama karena sering order di sini juga," ujarnya.
Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Kasranto memastikan pemgendara ojek online itu meninggal bukan karena mengidap virus corona, melainkan terkena serangan jantung.
"Keterangan dari pihak keluarga, beliau memang punya riwayat sakit jantung yang sudah lama diderita," kata Kasranto.