Follow Us

Mati-matian Bantah Virus Corona Bukan untuk Kepentingan Senjata Biologi, Lantas Mengapa China Lenyapkan Jejak Peneliti Senior Mereka?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 19 April 2020 | 08:21
Virus corona disebut untuk pembuktian kemampuan China
Freepik

Virus corona disebut untuk pembuktian kemampuan China

Baca Juga: Penelitian Terbaru Menunjukkan Virus Corona tidak Hanya Menyerang Paru-paru saja, tapi juga Merusak 4 Organ Vital Ini, termasuk Kerusakan Otak!

Dalam artikel tersebut, tim menyoroti kemungkinan epidemi virus korona lain di China dengan menganalisis tiga wabah berskala besar yang disebabkan oleh Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), dan Sindrom Diare Akut Swine (SADS).

Dikatakan bahwa ketiga patogen itu adalah virus korona dan dapat ditelusuri kembali ke kelelawar, dan dua di antaranya berasal dari Cina.

Para peneliti mendesak: 'Dengan demikian, sangat mungkin bahwa wabah virus korona yang menyerupai SARS atau MERS di masa mendatang akan berasal dari kelelawar, dan ada kemungkinan peningkatan bahwa ini akan terjadi di Cina.

'Oleh karena itu, investigasi virus korona kelelawar menjadi masalah mendesak untuk mendeteksi tanda-tanda peringatan dini, yang pada gilirannya meminimalkan dampak wabah di masa depan di Tiongkok.'

Tim tersebut menunjukkan bahwa ukuran, populasi, dan keanekaragaman hayati Tiongkok dapat mendorong penyebaran bug potensial.

Ini juga menggarisbawahi tradisi China yang menyukai daging segar.

Baca Juga: Ogah Biayai WHO karena 'Keteledorannya', Donald Trump bakal Selidiki Kebenaran Covid-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan

"Budaya makanan China menyatakan bahwa hewan yang disembelih hidup lebih bergizi, dan keyakinan ini dapat meningkatkan penularan virus," tulis koran itu.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Shi telah menemukan pada 2018 bahwa manusia mungkin dapat terpapar virus corona langsung dari kelelawar setelah melakukan penelitian, menurut Beijing News.

Institut Virologi Wuhan, yang menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan, mengkhususkan diri dalam penelitian 'patogen paling berbahaya', khususnya virus yang dibawa oleh kelelawar.

Meskipun para ilmuwan percaya bahwa virus itu menyerang manusia dari binatang buas yang dijual sebagai makanan di pasar sekitar 10 mil dari lab, para ahli teori konspirasi mempromosikan berbagai asumsi.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest