Follow Us

Kapal China Sering Masuki Perairan Natuna Hingga Tak Peduli Peringatan dari TNI AL, Menteri Jokowi Ini Malah Tolak Bantuan Amerika Buat Tangani Persoalan Itu

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 26 Januari 2020 | 09:11
Rupanya perbuatan China di Natuna adalah untuk menguji klaim mereka atas Laut China Selatan, ini respon Indonesia
South China Morning Post

Rupanya perbuatan China di Natuna adalah untuk menguji klaim mereka atas Laut China Selatan, ini respon Indonesia

Total 7 pangkalan militer

Dengan pangkalan militer tersebut saja sudah membuat seluruh kawasan Laut China Selatan seolah sudah berada dalam kekuasaan China.

Namun, meski demikian, China ada kenyataannya dianggap masih belum merasa benar-benar kuat secara militer.

Hal ini setidaknya jika merujuk pada pernyataan Komando Pasifik AS, Admiral Harry Harris pada Februari 2018.

Baca Juga: Posisinya Diapit Malaysia, Rupanya Begini Alasan Natuna Masuk ke Dalam Wilayah Indonesia. Kini Jadi Sumber Konflik dengan China

Salah satu pulau di Kepulauan Spartly di Laut China Selatan
Google Maps

Salah satu pulau di Kepulauan Spartly di Laut China Selatan

Saat itu, Harris menyebut bahwa China ingin menegaskan kedaulatan de facto mereka di wilayah Laut China Selatan.

"Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membangun basis militer di daratan buatan," kata Komandan Komando Pasifik AS, Admiral Harry Harris dalam sidang kongres.

Bukan hanya tiga yang sudah berdiri, mereka juga diperkirakan akan menambahnya hingga mencapai tujuh pangkalan militer.

Dilansir dari SCMP, Harris mengatakan kepada Komite Dinas Angkatan Bersenjata, fasilitas baru yang bakal dibangun China akan dilengkapi gudang pesawat, fasilitas barak, sistem radar dan persenjataan, serta landasan sepanjang tiga kilometer.

Baca Juga: PBB Sudah Nyatakan Tak Sah Atas Klaim di Laut Natuna, Rupanya China Lagi Ngetes Para Menteri Baru Jokowi di Kabinet Indonesia Maju. Siapa Saja Mereka?

"China menggunakan kekuatan militer dan ekonominya untuk mengikis tatanan internasional yang bebas dan terbuka," kata Harris.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest