Follow Us

Lama Tak Terdengar Kabarnya Hingga Diam-diam Punya Sejarah Keturunan Kerajaan, Artis Kondang Tahun 90-an Ini Bongkar Penyebab Dirinya Mati Suri Selama Dua Hari

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 23 Januari 2020 | 07:13
Paramitha Rusady masih sering berkumpul dengan teman-teman artis di era 90an.
Instagram.com/@odi_ismail.singer

Paramitha Rusady masih sering berkumpul dengan teman-teman artis di era 90an.

Dilansir dari Nova, plasenta sang bayi yang menempel pada dinding rahim membuat perempuan yang karib disapa Mitha ini harus berjuang sekuat tenaga pada proses persalinannya.

Baca Juga: Maksud Hati Pertemukan Dua Bintang Tamu yang Berseteru di Depan Kamera, Presenter Kondang Ini Malah Kewalahan Tahan Tenaga Artis Transgender yang Tiba-tiba Ngamuk: 'Gue Itu Punya Dendam Kesumat'

Hal inilah yang membuat Paramitha Rusady harus menjalani operasi hingga akhirnya pendarahan hebat dan alami mati suri.

"Saya pernah melahirkan dalam keadaan mati suri. Waktu itu pilihannya hidup atau mati," tutur Paramitha Rusady.

Paramitha Rusady di ruang tengah
Instagram.com/@paramitha118

Paramitha Rusady di ruang tengah

Selama dua hari, Paramitha Rusady diketahui tak sadarkan diri.

"Saya tahu belakangan. Lama ya, itu dua hari. Dulu sempat geger waktu melahirkan. Traumatik itu ada," ujarnya.

Pengalaman mati suri yang dialami Paramitha Rusady ini diakibatkan oleh plasenta sang bayi yang menempel pada dinding rahim saat proses persalinan.

Peristiwa plasenta menempel pada dinding rahim ini disebut juga dengan plasenta akreta.

Baca Juga: Kerap Umbar Foto Mesra dengan 4 Wanita Cantik Ini, Komedian Kondang Itu Mendadak Umumkan Bakal Akhiri Masa Duda dengan Sosok Perempuan yang Enggak Disangka-sangka

Plasenta akreta adalah kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim.

Adanya plasenta akreta, sebagian atau semua plasenta tetap melekat, hal ini dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah setelah melahirkan dan kemungkinan bisa terjadi kerusakan pada rahim atau organ lainnya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest