Bahkan, saat pertama kali nelayan Natuna melaporkan mulai maraknya KIA masuk ke perairan Natuna untuk melakukan pencurian ikan, kapal pengawasan perikanan langsung turun ke lokasi yang dimaksud.

Apel gelar pasukan Operasi Siaga Tempur di Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1/2020), yang dipimpin Pangkogabwilhan Laksdya Yudo Margono
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memastikan, adanya penangkapan tiga kapal asing asal China yang melalui ZEE Perairan Natuna di Kepulauan Riau, tidak akan menghambat investasi dengan China.
"Kita cool saja, kita santai," ucapnya ditemui di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, beberapa waktu lalu.
Namun, persoalan adanya tiga kapal asing asal China tersebut, pihaknya masih membahas untuk mencari suatu solusi dengan kementerian lain. Termasuk berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Ya saya rasa harus kita selesaikan dengan baik. Bagaimana pun China adalah negara sahabat," ucapnya.

Illustrasi Tanggapi Soal Konflik Natuna, Prabowo: China adalah Negara Sahabat
Menteri PertahananPrabowo Subianto dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan sejatinya teman lama.
Keduanya bahkan dikenal karena menjadi inisiator dibentuknya Detasemen 81/Antiteror Kopassandha yang sekarang jadi Sat-81 Kopassus.
Untuk membentuk pasukan elit itu, mereka harus melalui perjuangan yang cukup berat.
Kala itu, Mayor Luhut Binsar Panjaitan dan Kapten Prabowo Subianto dikirim ke Jerman Barat untuk menjalani pendidikan di satuan antiteror Grenzschutzsgruppe 9 (GSG-9).