Follow Us

Posisinya Diapit Malaysia, Rupanya Begini Alasan Natuna Masuk ke Dalam Wilayah Indonesia. Kini Jadi Sumber Konflik dengan China

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 05 Januari 2020 | 19:47
TNI menggelar apel dan menyiagakan 600 personel untuk mengamankan perairan Natuna.
Instagram @puspentni

TNI menggelar apel dan menyiagakan 600 personel untuk mengamankan perairan Natuna.

Nine dash line yang tergambar dalam haijiang xian nei, dibuat sejak pemerintahan Kuomintang atau nasionalis China pimpinan Chiang Kai Shek. China menciptakan garis demarkasi yang mereka sebut sebagai 'eleven dash line'.

Berdasarkan klaim ini China menguasai mayoritas Laut China Selatan termasuk Kepulauan Pratas.

Baca Juga: Dulu Marah Karena Pendukungnya Dilempari Waktu Pertandingan, Kini Menpora Malaysia Minta Jangan Percaya Pada Video Pemukulan Suporter Indonesia di Malaysia. Apa Alasannya?

Kemudian wilayah Macclesfield Bank serta Kepulauan Spratly dan Paracel yang didapat China dari Jepang usai Perang Dunia II. Klaim ini tetap dipertahankan saat Partai Komunis menjadi penguasa China pada 1949.

Namun, pada 1953, pemerintah China mengeluarkan wilayah Teluk Tonkin dari peta 'eleven-dash line' buatan Kuomintang.

Pemerintah Komunis menyederhanakan peta itu dengan mengubahnya menjadi nine dash line' yang kini digunakan sebagai dasar historis untuk mengklaim hampir semua wilayah perairan Laut China Selatan. (Kompas.com)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest