Budi menyampaikan, banyak kemungkinan yang bisa terjadi jika terjadi kemacetan cukup panjang di tol layang.

Arus lalu lintas di kilometer 47 tol Jakarta-Cikampek arah menuju Cikampek terpantau padat merayap, Kamis (30/5/2019). (KOMPAS.com/FARIDA FARHAN)
"Kita lihat kalau namanya Japek di ketinggian kalau mereka terlalu lama di atas berisiko habis bahan bakar, kelaparan, belum lagi nanti kalau yang pusing. Saya setuju dikurangi dulu supaya lancar," ujarnya.
Dari laporan yang diterimanya, kemacetan yang terjadi di Japek sudah memakan waktu hingga dua jam.

Jaga kecepatan selama berkendara di jalan tol layang Japek II. Maksimal 80 km/jam
Padahal, waktu tempuh dari Jakarta ke Cikampek idealnya hanya membutuhkan waktu satu jam.
Budi menambahkan, akan evaluasi selanjutnya menunggu laporan yang masuk. Sementara untuk manajemen lalu lintas atau kemungkinan ditutupnya kembali Tol Japek, pihaknya mengikuti rekomendasi dari Kakorlantas Polri. (Ari Purnomo/Kompas.com)