Mantan wali kota Solo itu mengaku akan mempersiapkan kuasa hukum terbaik untuk memenangkan gugatan itu.
Ia bahkan mengaku akan menghadapinya dengan senyuman, dan mengaku bertambah semangat.
"Jangan (ketika) digugat kita keok. Kita keok karena kita gak serius," tambah Jokowi.
Selama ini, kata dia, ekspor Indonesia bergantung pada sektor komoditas. Misalnya sawit diekspor dalam bentuk Crude Palm Oil (CPO), nikel berupa raw material atau bahan mentah, dan batu bara juga sama. Sehingga tidak ada nilai lebih.
Kemudian, pemerintah melakukan hilirisasi industri dari bahan mentah yang dimiliki, dimulai dari nikel.
Dimana komoditas yang diekspor menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Namun kebijakan itu justru digugat negara lain. "Kita stop yang namanya ekspor bahan mentah nikel," tandasnya.
Padahal, kata dia, jika ada hilirisasi atau manufaktur lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya akan terbuka. "Larinya ke situ, bukan ke mana-mana. Untuk kepentingan nasional, untuk nasional interest," katanya.

Jokowi beri target export 1 juta unit hingga 2024
Hubungan perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa kian memburuk akibat komoditas kelapa sawit.
Pada hari Rabu (14/8/2019) Uni Eropa mulai mengenakan bea masuk sebesar 8-18% atas produk-produk biodiesel asal Indonesia. Kebijakan tersebut diambil setelah Uni Eropa menuding pemerintah Indonesia menerapkan praktik subsidi untuk produk biodiesel berbasis minyak kelapa sawit.
"Impor biodiesel bersubsidi dari Indonesia telah mengancam kerugian materiil pada industri Uni Eropa," tulis Komisi Eropa dalam Jurnal Uni Eropa, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (13/8/2019).