“Lalat yang mengerubungi bangkai lebih baik daripada ulama yang mengerubungi pintu penguasa,” jelasnya.
Pria kelahiran 21 Oktober 1968 tersebut berkata mereka akan tetap menjadi oposisi tetapi dengan uswatun Hassanah dan akhlaqul karimah.
Haikal Hassan berucap, “Kita akan tetap mengkritik pemerintah, supaya ada check and balance, masa semua koalisi.”
Di lain sisi, pria bernama lengkap Haikal Hassan Baras itu juga sependapat dengan Mahfud MD, Menteri Politik Hukum dan HAM Kabinet Indonesia Maju.
Haikal Hassan menyepakati pernyataan Mahfud MD memberantas takfiri.
Selanjutnya Haikal Hassan menambahkan agar pemerintah juga fokus pada unsur yang memisahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sekalian dong, yang mau pisah sama NKRI disebut,” ujarnya.
Haikal Hassan merasa selama ini pemerintah tidak pernah menganggap separatism sebagai ancaman.
Haikal memberi contoh kasus yang ada di Wamena, ia menyebut peristiwa itu merupakan ancaman.
“Yang disebut-sebut terus masjid radikal, ustaz radikal,” terangnya.
Seusai pernyataan itu, Haikal Hassan kembali menegaskan tanggapannya terhadap Indonesia menangis dan tertawa, adalah fokus pada yang benar.