Follow Us

Bukan Cuma Bendera Indonesia yang Tertukar dengan Thailand, Panitia Sea Games 2019 Filipina Dapat Keluhan Bertubi-tubi: Semuanya Serba Semrawut

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 28 November 2019 | 16:37
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali, menyerahkan bendera kepada Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, pada pelepasan kontingen SEA Games 2019 di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
LARIZA OKY ADISTY/BOLASPORT.COM

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali, menyerahkan bendera kepada Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, pada pelepasan kontingen SEA Games 2019 di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Fotokita.net - Pembukaan SEA Games 2019 Filipina sebentar lagi akan berlangsung. Para atlet dari berbagai negara di wilayah Asia Tenggara telah berdatangan di Manila, ibu kota negara Rodrigo Duterte itu.

Gelaran pesta olah raga terbesar di Asia Tenggara yang kerap ditunggu para negara pesertanya itu sekonyong-konyong berubah jadi bencana. Persiapan yang kacau jadi alasan para peserta melontarkan beragam keluhan.

Perhelatan SEA Games 2019 Filipina sempat mendapat sorotan tajam karena sejumlah keluhan.

Baca Juga: Gara-gara Ingin Pamer Trik Sulap Pada Teman-teman Sekolahnya, Anak Laki-laki Ini Kesakitan Setelah Telan Benda Berbahaya Itu. Foto Rontgennya Bikin Kita Bergidik

Dikutip dari GMA News, salah satu keluhan adalah minimnya pilihan makanan halal serta tidak ada pemisahan dengan makanan non-halal.

Keluhan lain datang dari timnas putri Filipina karena mengalami masalah penginapan dan konsumsi tim.

Belum lagi persoalan timnas U-23 Kamboja yang dibuat tidak nyaman dengan akomodasi SEA Games 2019. Mereka harus rela tidur di karpet karena kamar hotel belum disiapkan oleh penyelenggara.

Ketua panitia penyelenggara SEA Games 2019, Tats Suzara saat menjelaskan kondisi SEA Games 2019.
INQUIRER

Ketua panitia penyelenggara SEA Games 2019, Tats Suzara saat menjelaskan kondisi SEA Games 2019.

Kisruh SEA Games 2019 itu pun membuat industri pariwisata Filipina turun tangan. Dilansir laman Philippine News Agency, Departemen Pariwisata Filipina ( PDOT) menggelar pertemuan darurat dengan sejumlah asosiasi pariwisata di Makati City, Rabu (27/11/2019).

Salah satu hasil pertemuan tersebut adalah menambah fungsi meja di lobi-lobi hotel yang semula untuk promosi dan paket wisata Filipina.

Fungsi lain itu yakni menyebarluaskan informasi terkait dari Phisgoc (Penyelenggara SEA Games 2019), dan menerima keluhan yang akan diteruskan ke Phisgoc untuk ditangani.

Baca Juga: Di Balik Foto Satelit NASA yang Pamerkan Kondisi Indonesia Waktu Malam Hari, Rupanya Ada Pesan yang Menyedihkan: Nusantara Itu Bukan Cuma Jawa! Hal lain yang menarik adalah sikap industri pariwisata Filipina yang turun tangan untuk mengentaskan persoalan tersebut. Tourism Secretary PDOT Romulo-Puyat mengatakan, banyak perusahaan menyatakan keinginan membantu untuk menawarkan produk dan layanan sukarela untuk keberhasilan SEA Games 2019.

"Dalam situasi seperti ini, kami dihadapkan dengan tantangan untuk membuat kunjungan tamu kami di negara ini menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan," katanya.

Presiden Senat Filipina, Vicente Sotto III lontarkan klaim mengejutkan terkait amburadulnya SEA Games 2019.
dok-foxsportsasia.com

Presiden Senat Filipina, Vicente Sotto III lontarkan klaim mengejutkan terkait amburadulnya SEA Games 2019.

Presiden Tourism Congress of the Phillipines (TCP) Jose Clemente III meyakinkan PDOT bahwa seluruh industri pariwisata akan berada di belakang SEA Games mendukung keberhasilannya.

"Para pemangku kepentingan pariwisata merasa perlu untuk bekerja sama dengan DOT karena merupakan kewajiban kami untuk menunjukkan yang terbaik dari Filipina.

"Kami harus tetap fokus dan memastikan bahwa pengalaman keseluruhan atlet dan ofisial tetangga ASEAN kami akan baik. Tidak penting bagaimana kita memulai, tetapi bagaimana kita menyelesaikannya," katanya.

Baca Juga: Tak Terima Tudingan Miring dari Alumni Indonesian Idol, Ternyata Marshanda Pernah Alami Hal Tragis Ini Waktu Kecil: 'Jujur Aku Masih Trauma Sampai Sekarang' Sementara itu, dilansir laman BusinessMirror, Hotel Sales and Marketing Association Inc (HSMA) Christine U Ibarreta membenarkan bahwa ia telah menghubungi beberapa anggotanya untuk memastikan para atlet akan dibantu dengan baik.

Hal itu terkait pemesanan kamar hingga pelayanan terbaik hingga para atlet pulang ke negara masing-masing. Bahkan, beberapa hal akan ditoleransi, salah satunya keterlambatan check-out.

Suasana dapur Kampung Atlet SEA Games 2019 di New Clark City, Tarlac, Filipina.
TWITTER.COM/TWOCITYTRAILS

Suasana dapur Kampung Atlet SEA Games 2019 di New Clark City, Tarlac, Filipina.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menyebut Indonesia mencoba memaklumi terkait salah pasang bendera Indonesia dan sengkarut lainnya di SEA Games 2019 Filipina. Meski pembukaan resmi SEA Games 2019 baru bakal digelar, Sabtu (30/11/2019), ketidaksiapan Filipina sebagai tuan rumah terus dialami peserta, termasuk Indonesia sejak sepekan sebelumnya.

Setelah masalah akreditasi yang berantakan dan sistem akomodasi yang lambat, sempat juga terjadi kesalahan teknis yang terjadi di pertandingan.

Baca Juga: Matanya Menatap Tajam Pada Si Pengancam Keluarganya yang Menangis Tersedu, Aktor Sinteron yang Rela Masuk Penjara Lagi Demi Bela Anak dan Istri Ini Masih Belum Bisa Terima: 'Harusnya Dia Ikut Casting!'

Timnas polo air Indonesia melakukan latihan menjelang SEA Games 2019 di Aquatics Center New Clark City , Filipina, 23 November 2019.
TWITTER.COM/PBPRSI

Timnas polo air Indonesia melakukan latihan menjelang SEA Games 2019 di Aquatics Center New Clark City , Filipina, 23 November 2019.

Sebelumnya terjadi kesalahan teknis yang dilakukan panitia penyelenggara pertandingan di cabang olahraga (cabor) floorball antara Filipina melawan Indonesia di Up College of Human Kinetics Gym, Senin (25/11). Panitia penyelenggara melakukan kesalahan dalam menampilkan bendera Indonesia. Panpel justru mengibarkan bendera Thailand yang notabenenya tidak mirip sama sekali dengan bendera Indonesia dari segi warna.

"Ini bagian dari kesemrawutan suasana penyelenggaraan di sana. Kami sudah komunikasi dengan salah satu panitia di sana dan mereka minta maaf. Mereka cerita dan mengakui bahwa ini adalah bagian dari kesemrawutan yang terjadi," kata Gatot seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (28/11/2019).

Gatot mengatakan Indonesia tidak ingin memperbesar permasalahan dengan melakukan protes berlebih. Sesuai arahan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, Gatot meminta kepada kontingen Indonesia untuk memaklumi keadaan di Filipina.

"Seperti yang sudah disampaikan Pak Menteri [Menpora Zainudin Amali], dengan suasana seperti itu [di SEA Games 2019 Filipina] kita harus banyak maklum karena ini bagian dari solidaritas ASEAN," ujar Gatot.

"Kita justru harus punya rasa syukur dengan tingkat kompleksitas yang sangat tinggi di Asian Games ternyata kita bisa memposisikan diri sebagai bangsa yang mampu menangani persoalan yang lebih rumit. Kalau SEA Games saja sih tidak ada apa-apanya," tegas Gatot. Kondisi yang terjadi di Filipina juga seharusnya bisa membuat Indonesia bersyukur karena pernah sukses menjadi tuan rumah ajang multievent olahraga yang skalanya jauh lebih besar dari SEA Games, yakni Asian Games 2018. Bahkan sebagai tuan rumah, Indonesia mendapat banyak pujian atas penyelenggaraan yang berhasil.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest