
Timnas polo air Indonesia melakukan latihan menjelang SEA Games 2019 di Aquatics Center New Clark City , Filipina, 23 November 2019.
Sebelumnya terjadi kesalahan teknis yang dilakukan panitia penyelenggara pertandingan di cabang olahraga (cabor) floorball antara Filipina melawan Indonesia di Up College of Human Kinetics Gym, Senin (25/11). Panitia penyelenggara melakukan kesalahan dalam menampilkan bendera Indonesia. Panpel justru mengibarkan bendera Thailand yang notabenenya tidak mirip sama sekali dengan bendera Indonesia dari segi warna.
"Ini bagian dari kesemrawutan suasana penyelenggaraan di sana. Kami sudah komunikasi dengan salah satu panitia di sana dan mereka minta maaf. Mereka cerita dan mengakui bahwa ini adalah bagian dari kesemrawutan yang terjadi," kata Gatot seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (28/11/2019).
Gatot mengatakan Indonesia tidak ingin memperbesar permasalahan dengan melakukan protes berlebih. Sesuai arahan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, Gatot meminta kepada kontingen Indonesia untuk memaklumi keadaan di Filipina.
"Seperti yang sudah disampaikan Pak Menteri [MenporaZainudinAmali], dengan suasana seperti itu [di SEA Games 2019 Filipina] kita harus banyak maklum karena ini bagian dari solidaritas ASEAN," ujar Gatot.
"Kita justru harus punya rasa syukur dengan tingkat kompleksitas yang sangat tinggi di Asian Games ternyata kita bisa memposisikan diri sebagai bangsa yang mampu menangani persoalan yang lebih rumit. Kalau SEA Games saja sih tidak ada apa-apanya," tegas Gatot. Kondisi yang terjadi di Filipina juga seharusnya bisa membuat Indonesia bersyukur karena pernah sukses menjadi tuan rumah ajang multievent olahraga yang skalanya jauh lebih besar dari SEA Games, yakni Asian Games 2018. Bahkan sebagai tuan rumah, Indonesia mendapat banyak pujian atas penyelenggaraan yang berhasil.