"Klaim bahwa video itu hoaks ya itu soal lain karena ini bisa dilakukan digital forensik karena video yang beredar juga sudah banyak," kata Gatot S Dewa Broto.
"Protes keras dari tiga penjuru mata angin sudah terkirim, masa sih dasarnya dianggap hoaks," ujar pria asal Yogyakarta itu.