"Video itu tidak berkenaan dengan sepak bola di antara Indonesia dan Malaysia. Jangan karena hoaks hubungan di antara dua negara ini jadi terbebani," ujar Menteri berusia 26 tahun ini.
Saddiq berharap hubungan baik antar dua negara serumpun ini tidak hancur akibat peredaran informasi hoaks yang banyak dipercaya kemudian menyulut emosi.
Dalam keterangan video yang ia unggah sekitar pukul 18.00 WIB itu, Saddiq melampirkan sebuah artikel dari media olahraga Indonesia yang mencantumkan pernyataan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewabrata yang juga menyebut video yang beredar merupakan hoaks.
Sebelumnya, tensi masyarakat dibuat meninggi saat beredar sebuah video yang menunjukkan aksi pengeroyokan dan penusukan pendukung Malaysia kepada pendukung Indonesia, seusai pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Indonesia lawan Malaysia.

Suporter Tanah Air Pernah Jadi Sasaran Anarkis, Brimob Sampai Terjunkan 1 Batalyon Anti Huru-hara Kawal Semifinal ASFC U-18 Indonesia vs Malaysia
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia yang diwakili Gatot S Dewa Broto sedikit bingung dengan pernyataan Menteri Olahraga Malaysia Syed Saddiq.
Tanggapan Gatot tersebut menindaklanjuti unggahan video Syed Saddiq di Twitter soal penganiayaan suporter Indonesia adalah fiktif alias hoaks.
"Kepada rekan-rekan di Indonesia, tolong jangan percaya hoaks, berita palsu, fitnah, yang berkata bahwa ada suporter Indonesia dipukul dan juga ditusuk oleh suporter Malaysia," kata Syed Saddiq di awal videonya.
"Saya sudah menghubungi pihak kepolisian. Polisi Malaysia juga sudah menghubungi Kepolisian Indonesia. Bahwa video tersebut adalah hoaks dan fitnah.”
"Video itu tidak sesuai dengan sepak bola Malaysia dan Indonesia. Jangan karena hoaks, hubungan antara Indonesia dan Malaysia jadi keruh. Kita ini serumpun," ujar Syed Saddiq menambahkan.